DAFTAR ISI: tentang saya | being moderat | project5 | galeri | simple view | tanJabok.com

MAN BEHIND ME: muhammad, syekh abbas, afa, tan malaka, m.hatta, m.natsir, dt.ribandang-dt.ketemanggungan, umar bin khatab, ali bin abi thalib, etc...

as MINANG's: it isnt about narsism, every man shouldnt forget who they really are... if they do, they just burried their identity, let this be our opportunities/potentials, not threats... a half man dont know where they stand on...

04 December 2007

sekali lagi "mekanisme pasar"

mekanisme pasar memang telah mendikte dunia saat ini, satu yang berusaha saya pelajari jika monopoli tidak dapat berlangsung dalam mekanisme pasar yang (harus) liberal, maka yang ada adalah dominasi, dimana berbeda dalam hal dengan monopoli.

tapi tetap saja, dominasi mengantarkan suatu perusahaan kedalam bentuk upaya monopoli, lihat bagaimana Telkomsel dan Indosat yang sahamnya dimiliki oleh Temasek, akhirnya apa yang terjadi dominasi berubah menjadi monopoli.

lalu dimana mekanisme pasar terjadi?

opini saya sebelumnya bagaimana melepas dari jerat mekanisme pasar, yakni dari regulasi...

gambaran sederhana, coba main game strategy yang tentang nation management, seperti pharaoh, etc... lihat bagaimana penjualan dan pembelian barang, apakah diatur dalam mekanisme pasar?

jerat dari mekanisme pasar, sebenarnya bisa dihindari jika pihak-pihak yang melakukan transaksi berhadapan secara langsung untuk melakukan penawaran, atau dengan semakin kecil lingkaran area transaksi, pengaruh mekanisme pasar semakin kecil. (terilhami oleh film Le Grand Voyage / a-Rihlah Akbar, saat transaksi di money changer, dimana sang bapak lebih memilih penukaran di "calo" dengan tawar menawar yang alot )

28 November 2007

antitesis "mekanisme pasar"

saya berpikir tentang mekanisme pasar, dalam postingan sebelumnya...

lalu tempo hari saya bertemu dengan seorang kawan yang menyampaikan "pernah nonton beautiful mind??" John Nash (yg schizo, diperankan Russell Crowe), sebenarnya mekanisme pasar sangat dipengaruhi oleh nilai ekstrinsik dari suatu barang, dan saya berpikir jikalau saat adam smith mengeluarkan tesis itu pasar dikuasai oleh para pemilik modal/tuan tanah, dimana prestige memiliki peranan tersendiri.

atas dasar prestige itu, harga sebuah arang pun (nilai ekstern) bisa menjadi mahal, jikalau mengisi ruang dari prestige itu sendiri.

jikalau ini yang memang terjadi, artinya pasar dewasa ini terhipnotis oleh teori tersebut, artinya teori tersebut dijadikan "fakta" oleh beberapa pihak tertentu, yang menjadikan mekanisme pasar seolah-olah terjadi.

bagaimana mungkin??

dengan perkembangan dewasa ini, seharusnya mekanisme pasar tak harus berdasarkan permintaan, karena dewasa ini pasar di dikte oleh produksi. tengok harga kendaraan, apakah berkaitan dengan permintaan? produsen menetapkan harga bagi suatu produk, dan mekanisme pasar tidak berjalan.

bagaimana?

19 November 2007

Biasa pun keren

Apakah dompet anda terbuat dari bangkai??
Sedikit cerita...

Waktu itu saya lagi "high mode" (ngebet/pengen banget/ingin sangat) beli sepatu bola, dan saat itu lagi tren juga futsal/street football, sepakbola dengan 5 orang pemain.

Tergiurlah saya membeli sepatu bola keren merek global (kelme -off record-) yang terbuat dari kulit kangguru dan merek lokal (specs -off record-) yang terbuat dari kulit juga (gak tahu kulit apa).

Dah surving sana surving sini, masuk toko sana toko sini, dan akhirnya timbullah minat ke dua merek itu.

Lalu sejenak saya singgah di penjual buku, ada sebuah buku berjudul "Fiqh Ekonomi Umar", dan saya pun tertarik membelinya, menimbang2 kemudian memutuskan mengorbankan alokasi untuk sepatu pun akhirnya saya beli buku itu, lumayan cukup mahal yang akhirnya membuat saya harus menuju "cinta produk lokal". ^^

Dan urunglah niat saya membeli sepatu pada hari itu, karena berhubung buku yang tebal, + 800 hal, akhirnya saya pulang kerumah untuk meletakkan yang akhirnya membuai saya untuk membaca buku itu.

Satu kata untuk buku itu "awesome"... ^^

Kemudian ada satu bab yang membahas tentang penjualan barang kulit, ada satu statement yang membuat saya kaget "apakah binatang yang kulit-nya kita pakai telah disembelih dengan bismillah? jika tidak maka bangkailah yang kita kenakan (umar)". Nah lho!!

Karena ragu berdiskusilah saya dengan seorang kawan, dia berkata berarti alas kaki kulit yang dipakai sahabat adalah bangkai. Dan membuat saya "iya juga".

Sampai malam ini saya menulis ini saya baru terfikir, pada masa jahiliyyah, dan arab saat zaman nabi, manusia menyembelih juga menyebut bismillah, dan yang membuat mereka syirik (menyekutukan) adalah menambah2 tuhan. Atau mereka kafir, tidak mengakui adanya tuhan. (bahas ini dilain kesempatan aja). Yang artinya timbul pula keraguan, apa dompet yang saya gunakan ini adalah bangkai?? hmmm...

Aha!!

Berarti bulatlah tekad saya, saya beli sepatu bola yang modis tapi yang biasa2 saja, tak mahal, tak kulit, dan biasa. ^^

Ngeri saya dengan bangkai... Lebih baik biasa...

14 November 2007

de Agitator

Getir mungkin bila bung Hatta masih ada saat ini, pendidikan Indonesia menjadikan bangsa ini diambang ke agitasinya sendiri, perilaku-perilaku barbar semakin menjadi, seolah topeng pendidikan hancur begitu saja oleh kelakuannya sendiri.

Pendidikan tak lebih dari sandiwara belaka, siapa yang memiliki akses berlebih dia lah yang unggul, siapa yang lebih beruntung dia lah yang didepan, tak ada tempat untuk kecerdasan dan kemampuan murni.

Akses tidak saja telah dimonopoli, tetapi juga dikebiri.

Siapa yang tak bisa menulis seperti ini, bila mereka memiliki akses yang sama. Inilah inti dari semuanya.

Jalan pintas harus segera dirumuskan sebelum anak-anak bangsa terjerembab di lembah agitator, prilaku premanisme bagi yang kemudian mengaku berdasi.

Hasil dari pendidikan, Teknologi, Informasi harus segera didistribusikan, bukan hanya barang konsumerasi ataupun jajanan cepat saji, sms sakti, konsultasi ataupun sapa selebriti.

Sabang dan Merauke harus mendengar dengung deforesasi, pembangunan vertikal, rumah tahan gempa, kelabilan geografis, gempa bumi, musibah, biofuel, nge-blog, email, internet, dan lain sebagainya.

Dan semua itu hanya demi satu tujuan, agar mereka tahu dan paham, hanya jeruji bagi mereka yang dzalim, hanya keterkucilan bagi mereka yang curang, hanya penyesalan bagi mereka yang lalai, hanya musibah bagi mereka yang aniaya.

Sehingga bukan hanya mereka menjadi cerdas, tapi tak perlu melakukan kesalahan yang sama dengan kita disini, mengatasnamakan identitas semu yang bernama rakyat.

Selamat hari pahlawan, wahai pemuda!

Trend Wacana Koperasi

Sebenarnya permasalahan koperasi bila secara subyektif saya katakan adalah kapabilitas SDM nya.

Coba kita tengok hari ini, di dunia maya jutaan situs menggunakan cara yang mirip dengan konsep koperasi yakni, transaksi kecil yang jumlahnya melimpah.

Intinya di manajemen atau lebih global lagi, pengorganisasian, kenapa bank lebih maju dibandingkan koperasi? SDM

Bila SDM bank berdasi (baca: rata-rata berpendidikan tinggi), lalu bagaimana dengan koperasi?

Jikalau konsep koperasi ini mampu berjalan, saya pikir masalah kesejahteraan rakyat bisa kita pikirkan untuk dikembangkan. Kenapa?

Jawabnya mudah saja, karena banyak regulasi dan perundangan yang sudah dibuat untuk ini, sehingga menjalankan koperasi secara tidak langsung sudah dibuat kondusif oleh perundangan yang ada, atau bahasa lugasnya koperasi terakui secara formal.

13 November 2007

Putingbeliung, Jogja

Sudah tiga hari belakangan ini angin "putingbeliung" menyapa jogja, ada apa gerangan?

Jikalau melihat dari sifat angin yang membentuk aliran pusar, maka sesuai dengan sifat aliran pusar itu sendiri yang memiliki kenaikan tekanan tak berhingga karena kecepatan yang meningkat dikarenakan tak ada luasan yang memaksa tekanan untuk bertahan minimal pada satu batasan tertentu.

Jadi solusinya untuk menghindari adanya aliran pusar salah satunya adalah memberikan luasan, untuk menghindari adanya penurunan tekanan dan kenaikan kecepatan yang drastis.

Jikalau melihat dari sebelum terjadinya pusaran itu sendiri, dikarenakan bergumulnya lebih dari satu aliran yang berbeda vektornya (arahnya), maka yang perlu dihindari adalah pertemuan dua aliran yang berbeda arahnya.

Jikalau melihat jauh lebih kebelakang lagi, aliran yang kencang adalah permasalahannya maka kita harus memberikan friksi (hambatan) dalam area alirannya, atau memecah aliran tersebut.

Untuk permasalahan di jogja, menurut hemat saya dapat disebabkan oleh penyebab yang terakhir, tidak adanya tumbuhan atau pepohonan dan area jogja yang landai, mengakibatkan aliran udara tidak mengalami friksi.

Ditambah pula jalan raya di jogja yang pada umumnya lurus, memberikan kesempatan bagi aliran untuk menambah kecepatannya.

Dari sudut pandang diatas dengan cara menanam hutan-hutan kecil di jogja dapat memberikan friksi dan luasan area bagi aliran untuk tidak menambah kecepatan ataupun membuat pusaran

Akan tetapi tetap saja, ini pun hanya salah satu dari banyak solusi yang ada.

Predict the rainy-wind flow

Alam memberikan tanda-tanda yang mengagumkan.

Udara mengalir dari tekanan tinggi menuju tekanan rendah, atau terjadi sebaliknya dimana tekanan rendah menarik udara dari tekanan tinggi, relatif, bergantung bagaimana kita mau memandangnya.

Berdasarkan teorema sederhana diatas, maka yang perlu dicermati adalah cuaca sebelum hujan. Apakah terik, panas, atau sedang-sedang saja.

Jika panas, maka berhati-hatilah bisa jadi pada saat hujan akan ada angin yang menyertai.

Seberapa kencang angin, memang relatif, banyak variabel disini.

Tapi secara regional dapat kita coba ambil asumsi, jika perbedaan cuaca cukup tinggi, angin akan lebih kencang dari biasanya. Dan saatnya untuk bersiap-siap terhadap apa yang akan terjadi.

Semoga tips ini membantu.

Konstruktor, Developer & Runner

Jikalau di definisikan mungkin banyak orang sudah paham, konstruktor identik dengan founder, orang yang membangun sesuatu, dan bisa jadi membangunnya dari awal, ataupun membangunnya dari setengah dan menjadi utuh.

Developer adalah seorang pengembang. Bila disimulasikan dengan intensifikasi dan ekstensifikasi, maka konstruktor adalah yang melakukan pembangunan dengan cara intensifikasi, dan developer adalah yang melakukan pembangunan dengan cara ekstensifikasi.

Bila disimulasikan dengan proses pertumbuhan, maka konstruksi adalah pertumbuhan dinamis hingga mencapai bentuk statis, artinya sedikit perubahan bentuk, dan kemudian (developisasi) berkembang dalam segi ukuran yang statis.

Bila disimulasikan dalam klausul kualitas dan kuantitas, maka konstruksi adalah ukuran kualitas dan developisasi adalah ukuran kuantitas.

Lalu dimana runner?

Runner adalah seorang pejalan yang berada dalam tatanan yang telah dikonstruksi dan atau sedang dikembangkan (develop). Dia adalah yang mampu menjalankan sistem yang telah dikonstruksi dan atau sedang didevelopisasi.

Definisi ini menjadi penting, dikala tipikal manusia pekerja yang berada dalam tatanan sistem berusaha dideskripsikan, jangan sampai meletakkan seorang runner dalam sistematisasi proses konstruksi dan developisasi, dan jangan sampai pula meletakkan seorang kontruktor atau developer dalam sistematisasi proses running (menjalankan).

Pak Yusril jadi Blogger

Mungkin berbeda dari kebanyakan orang, ada yang melampiaskan Blog adalah laksana catatan harian, atau ada pula yang menjadikan blog adalah tempat "curhat", ini adalah umumnya, adapun Blog ditujukan untuk kepentingan ilmiah, semisal jurnal, berbagi ilmu dan lainnya. lihat kategori blogger by wadehel

Adapun blog yang isinya didominasi oleh pandangan berfikir seseorang (sebut saja dialektika), ini yang membuat saya cukup tertarik, bagaimana setiap kata dipilih, setiap kalimat dipilah, bukan hanya sekumpulan kata-kata yang berima tapi juga memiliki makna yang menyiratkan elemen-elemen pemikiran-pemikiran yang mewarnai kepala sang penulis.

Nah ini yang saya lihat ketika membaca pengantar Blog (pak) Yusril Ihza Mahendra, tak perlu ada pandangan berlebihan tentang tren-tren berita, cukup berbeda, tak perlu mengulas isi berita media massa, tak perlu membela diri, jika menggunakan logika "equality, reader and non-reader", sebanyak apa yang membaca maka sebanyak itu pula yang tidak membaca, jadi untuk apa menjelaskan yang telah jelas-jelas terlihat dari diri kita?

Cukuplah sebuah pandangan, dan biarkan itu mendominasi penilaian.

Seperti "mukaddimah" yang menjadi salah satu karya yang luar biasa, dan itu hanya sebuah pengantar (mukaddimah)...

Tapi apapun itu biarlah sesuai dengan tempat berdirinya, untuk menjamin fungsinya.

05 November 2007

aristotle in indonesia

kata siapa Indonesia gak punya aristotle, ada gajahmada yang berbicara tentang [sistem] nusantara, ada dt. ribandang dan dt.ketemanggungan yang bicara tentang peradaban dan mirip sama aristotle, ada kartosuwiryo yang bicara tentang masyarakat islam, ada hatta yang bicara tentang [sistem] kedaulatan rakyat, dan masih banyak lagi...

jadi kenapa Indonesia nya masih kayak gini? Sama kayak aristotle kayaknya, deskripsi aristotle tentang hubungan negara-masyarakat [politics] ternyata tidak menjadi sesuatu yang ideal di yunani, dan kembali ke pertanyaan telur atau ayah yang terlebih dahulu?

marx, sebagai tokoh industri

Marx, siapa yang tidak kenal marx, patutnya marx dihargai lebih dari sekedar seorang filosof, kritisinya terhadap industrialisasi patut mendapatkan porsi dalam katalog pengkritisi industrialisasi.

Seperti kebebasan [industrialisasi] dengan aturan [undang-undang] itu sendiri...

03 November 2007

BioFuel & Foodsupply, an Indonesian View

opini terhadap issue energi global -energiindonesia- oktober 2007)

Kritik dunia atas pengembangan biofuel yang dilakukan oleh Indonesia dan negara-negara tropis lainnya melahirkan sebuah pernyataan pedas "fuel or food", hal ini didasarkan argumentasi penggunaan lahan untuk pengembangan biofuel atau untuk penanaman tanaman pangan.

Indonesia boleh bangga disatu sisi, akan tetapi tekanan untuk terus mengeksplorasi hutan dan lahan kritis untuk pengembangan biofuel terus mendapat sorotan tajam dari berbagai negara didunia.

Apakah kelaparan akan menjadi ancaman besar setelah konversi energi ke biofuel terjadi, bagaimana dengan global warming yang ditenggarai oleh penyusutan hutan tropis di daerah khatulistiwa?

Yang menjadi pertimbangan oleh dunia Internasional adalah, potensi energi regional (milik Indonesia dan negara tropis lainnya) dimanfaatkan untuk mensuplai kebutuhan internasional. Untuk apa?

Indonesia tidak perlu khawatir selama pertimbangan energi diprioritaskan untuk kebutuhan nasional, maka selama itu Indonesia tidak perlu melakukan eksploitasi besar-besaran, cukup memanfaatkan lahan kritis.

Akan tetapi fakta yang dilapangan sudah terjadi, beberapa perusahaan swasta, baik skala nasional, regional maupun internasional sudah mulai merambah area ini. Sehingga bisa dikatakan eksploitasi besar-besaran akan dilakukan oleh pihak swasta untuk pengembangan biofuel.

Pemerintah sebagai pemegang regulasi pengembangan energi alternatif harus secepatnya bertindak, pengembangan energi biofuel erat kaitannya dengan lahan yang tersedia, sedangkan negara tropis seperti Indonesia akan terus dihantui oleh bencana alam dikarenakan pengeksploitasian hutan.

Jangan beri mereka lahan, jangan beri mereka energi.

Inilah bargaining position Indonesia di masa yang akan datang, tidak memberi investor internasional lahan untuk pengembangan biofuel sama saja tidak memberi mereka energi. Artinya sama saja mengamankan sumberdaya energi di Indonesia.

Sudah menjadi rahasia umum, strategi pengembangan SDA di Indonesia mendapatkan kritikan tajam oleh masyarakat, bagaimana mungkin bahan bakar minyak yang pada umumnya bisa dimanfaatkan oleh masyarakat harus diimpor terlebih dahulu.

Inilah yang saya kemukakan sebelumnya tentang secara de facto dan de yure kepemilikan minyak di Indonesia.

Jangan sampai tertipu dua kali.

Katakan cukup untuk saat ini, yang lalu biarkanlah berlalu, tambang tembaga di jayawijaya, minyak bumi, dan lain sebagainya. Tapi untuk kedepan, biarkan putera puteri Indonesia yang mengembangkan potensi energi nasional untuk dimanfaatkan oleh bangsa Indonesia.

02 November 2007

foto-foto

01 November 2007

manusia dual core

Benarlah tesis Friedrich Engels "The Principles of Communism", model pembagian kerja akan sepenuhnya lenyap, ketika model pembagian kerja (yang sederhana) akan tergantikan oleh mesin, pendidikan akan memungkinkan anak muda sejak dini telah akrab dengan keseluruhan sistem produksi dan sanggup berpindah-pindah dari satu cabang produksi ke cabang produksi lainnya, mengikuti apa yang dibutuhkan masyarakat (disadur dari agama itu bukan candu, Eko P. Darmawan)

Manusia Dual Core layaknya sistem operasi yang mampu melakukan banyak kerja secara bersamaan.

Tengoklah disekitar kita, bahkan diri kita sendiri, kompleksitas yang dituntut oleh keadaan sebenarnya dibuat oleh manusia sendiri.

Merasa tersaingi oleh mesin yang dibuat oleh manusia sendiri.

Bila Engels benar, maka satu-satunya cara untuk menyaingi dominasi mesin adalah dengan cara pendidikan, sejak dini anak muda mengenal sistem produksi secara keseluruhan.

Keterbatasan kinerja mesin berada pada tingkat logika kerja yang dilakukan, dimana human brain mampu melakukan kinerja dengan tingkat logika berlapis.

Akan tetapi ketika pendidikan menjadi sebuah keterbatasan, menjadi sebuah kendala, maka petaka dari tesis Engels adalah, dimana manusia akan tetap ada yang diatas dan yang lainnya ada dibawah, atau ada yang jadi pemilik modal dan ada yang menjadi pekerja.

Dan dengan tingkat pendidikan Indonesia yang masih seperti ini, maka bisa diasumsikan mayoritas SDM Indonesia masih berada tingkatan pekerja.

Hanya satu untuk memperbaiki keadaan, PENDIDIKAN.

civilization & nationstate

Peradaban (civilization) adalah hal yang berbeda dengan Negara (nationstate), begitu juga sebaliknya.

Ketidakserupaan ini dikarenakan perbedaan pijakan awal (obyek) dan tujuan akhirnya.

Peradaban dibangun dengan dasar kesejahteraan (welfare) sedangkan negara dibangun berdasarkan dasar optimalisasi fungsi kelembagaan.

Karena perbedaan ini pula, dalam proses pengembangannya pastilah terdapat tujuan-tujuan yang dirasa tidak optimal bagi pengembangan kesejahteraan akan tetapi berlaku optimal bagi fungsionalisasi kelembagaan.

Sebagai contoh, DI Yogyakarta, dikarenakan mayoritas areal di Yogyakarta didominasi oleh keraton, maka internalisasi nilai-nilai dan budaya dikembangkan berdasarkan nationstate, penentuan kesejahteraan diberlakukan setelah fungsi-fungsi telah optimal. Dan ini berjalan dengan baik.

Minangkabau, areal adalah hak milik ulayat (adat) karena internalisasi nilai-nilai nationstate pastinya tidak akan berjalan optimal, sehingga salah satunya harus dikorbankan.

Apakah civilization based atau nationstate based yang akan kita pilih untuk mengembangkan Indonesia sebenarnya tidak masalah, tinjauan yang sama diberikan oleh salah satu founding father tan malaka, tidaklah masalah harus monarki, presidential, parlementer, federasi, akan tetapi yang perlu dilihat adalah apakah bentuk-bentuk itu sesuai dengan karakteristik bangsa ini, sesuai dengan karakter areanya, karakter manusianya, dan lain sebagainya.

referensi: Demokrasi Kita (hatta), Politik (Aristotle), 100% Merdeka (Tan Malaka), dsb

26 October 2007

Mekanisme Pasar

Saya ragu, terhadap absolutifitas dari teori adam smith, dan saya juga ragu terhadap mekanisme pasar dimana harga barang bergantung pada posisi tawar menawar.

Bagaimana bila saya yang menjadi pedagang?

Dan bagaimana bila saya sendiri yang menentukan harga untuk barang saya.

Bila menggunakan klausul "laku", pastinya saya menjual dengan harga yang bisa diterima oleh akal sehat.

Artinya tidak ada keuntungan yang berlebihan, tidak ada keuntungan yang seperti perjudian. Lalu apakah saya yang berbeda atau pasar yang berbeda?

Keuntungan adalah disaat saya mendapatkan nilai lebih dari nilai yang saya jual, dan disaat bersamaan pembeli mendapat manfaat tanpa merasa terugikan. Dan artinya pula ijab qabul terjadi tanpa mengurangi rasa hormat pembeli terhadap penjual dan demikian sebaliknya.

Artinya dengan ini, apakah saya harus menjamin keberlangsungan transaksi dari sektor produksi barang itu sendiri, dan kemudian menetapkan harga untuk setiap barang?

Sehingga tak ada fenomena harga naik disaat barang sedikit, tidak ada pula harga turun disaat barang banyak. 

Kebebasan yang terikat

Bagaimana mereka besar juga patut dipertanyakan.

Kebesaran diperoleh dari sebuah keterikatan terhadap kedisiplinan baik yang tertulis (peraturan) maupun yang tidak tertulis (etika).

Sering kali kedisiplinan ini akan menghantarkan pada pembentukan karakter yang kuat, kedisiplinan ini yang kerap kali mengontrol kepentingan pribadi (ego) pada pengembalian keputusan.

Seperti nabi muhammad dan para tabiin dengan puasa dan hidup sederhananya, seperti gandhi dengan ahimsanya, seperti sidharta dengan penderitaannya, seperti alexander dengan kehidupan berkeluarga, dan lainnya.

Semua orang-orang besar tersebut melatih kediplinan diri  dan menciptakan mentalitas yang kokoh.

Kebebasan yang terikat, kebebasan yang teratur, kebebasan yang tertahan, inilah dua unsur yang dapat menciptakan inovasi yang luar biasa, sisi liar yang dijinakkan mungkin.

Manifesto Energi

24-Oktober-07
Kebijakan Energi di Indonesia realitanya masih lemah, sebanding dengan kurang bergeliatnya semangat energinisasi di Indonesia itu sendiri.

Sebenarnya jika mau ditilik kebelakang, penelitian dan pengembangan energi di Indonesia sudah dimulai jauh-jauh hari setelah kemerdekaan Indonesia.

Reaktor nuklir pertama Indonesia yang merupakan hibah dari Uni Soviet memberikan posisi tawar yang lebih kuat di dunia Internasional.

Sinyalemen yang sebenarnya adalah, bukan terletak pada hebat atau canggihnya reaktor nuklir yang kita miliki, tentunya memang ini tidak salah pula, akan tetapi kita berbangsa dan bernegara di sini bukan untuk sekedar gagah-gagahan, sehingga yang nyata disini adalah [berdasarkan pengamatan]  perkembangan energi sebanding dengan perkembangan produksi, dimana perkembangan produksi sebanding dengan perkembangan pendapatan [perkapita], dimana pendapatan perkapita ini sebanding pula dengan perkembangan pendapatan negara [dari pajak misalnya].

Akan tetapi tetap saja, justifikasi semacam ini bisa dikatakan sepihak oleh para pemerhati energi, akan tetapi tetap saja, semua unsur produktifitas bisa dicapai dalam skala yang effisien disaat energi untuk menghasilkannya juga effisien atau dengan bahasa keseharian kita adalah murah.

Tidak perlu menunggu pemerintah, pemda, atau pihak yang lainnya. Hal semacam ini sebenarnya bisa dimulai dari lingkungan sekitar kita sendiri.

Ketika kita mulai dari diri kita sendiri, sebenarnya kita sedang memetakan pola pengembangan kita sendiri. Atau dengan bahasa sederhananya kita mengembangan energi berdasarkan kebutuhan kita.

1200 w untuk listrik rumah sudah termasuk memadai, semisal satu kolektor dengan area 1 m2 mampu menghasilkan 120 w listrik, maka dibutuhkan sekitar 10 m2 untuk menghasilkannya.

Apakah 10 m2 terlalu luas? bagaimana bila dibandingkan dengan 1200 watt listrik rumah yang bila kita pakai akan memberikan harga yang mahal, dan 1200 watt listrik kolektor solar yang bisa digunakan 10 jam sehari [dengan asumsi cahaya matahari dari jam 6 pagi sampai jam 4 sore], dan tidak ada tambahan biaya operasional.

Ini adalah hal yang luar biasa. Akan tetapi kembali ke permasalahan awal kita bangsa Indonesia, apakah kita mau? atau hal ini menjadi skeptik kita yang berikutnya karena keengganan menggunakan gas dibandingkan minyak tanah untuk memasak.

25 October 2007

ceriwis yang miris

tertawa saja kerja dia, sedikit mengeluh dan bertanya tentang keadaan republik...

ku jawab, ya biasa-biasa saja, sama sperti hari kemarin, hanya kebodohan yang merakyat didada kita...

tapi dia terus mendesak, bangsa ini harus bangkit ujarnya, tapi bagaimana tanyanya...

ku jawab, itu kamu yang jawab, karena bagiku banga ini sudah bangkit, hanya saja ada segelintir orang yang merepresentasikan bahwa bangsa ini adalah orang bodoh...

lalu ia potong aku berbicara... seperti kita, ya boz...

ya, sperti kita.. ujarku...

16 October 2007

pemicu kenaikan harga lebaran

klo dipikir-pikir perlu ada yang mencontohkan kalau bangsa ini bukan bangsa yang pecicilan, yang suka mengambil kesempatan dalam kesempitan.
 
ya harus ada yang mencontohkan, pemerintah!! mulai dari tidak menetapkan batas bawah atau atas, cukup tahan semua harga tiket di perusahaan transportasi milik negara. seperti pt.kai, garuda, pelni, dll
 
secara gak langsung dengan membludaknya penumpang, so pasti perusahaan pasti untung, jadi apa yg sebenarnya di khawatirkan??? nah klo transportasi aja bisa ditahan, tentunya masyarakat dan pedagang juga gak punya alasan donk buat menaikkan harga...
 
kata ganti salah satu dari tujuh dosa sosial yang dikemukakan gandhi[thanks buat es ito yg muat di rahasia meede], berdagang tanpa moralitas... kayaknya inilah yang terjadi di indonesia... dosa sosial... who cares??

15 October 2007

Met Lebaran

met lebaran

12 October 2007

cerita ayah waktu kecil tentang lebaran

Dulu ketika kecil, ayah cerita kepadaku tentang lebaran

"kalau malam ini hujan, berarti esok lebaran, Allah memberi rahmatnya kepada orang-orang yang berpuasa.."

Antara Mitos dan Cerita, tapi hingga hari ini, inilah justifikasi untuk menguatkan keyakinanku..
Sampai saat ini hanya sekali cerita Ayah meleset, Hujan turun malam esoknya...

Entahlah, setiap keyakinan perlu dicari kebenaran oleh diri sendiri, justifikasi yang membuat diri kita bijak. "Manusia mampu mencari kebijakan oleh dirinya sendiri, tanpa bantuan siapapun" mungkin benar juga kata Marx..

entah lah...

Keajaiban datang bagi yang mempercayainya

03 October 2007

lelaki kecilku

Sebutlah ia laki-laki, bukan hanya berdiri diatas kakinya sendiri, tapi menentukan langkah masa depannya dari tanggungjawab-tanggungjawab yang menunggu untuk dia raih.

Semakin ia tak acuh terhadap tanggung jawab tersebut, hanya secara tidak sadar ia mengurangi nilainya sendiri terhadap orang lain, sebagai in-kredibel atau tidak amanah.

manusia-manusia sosial

Menjadi mandiri adalah menjadi sendiri, bergantung pada dasarnya menggambarkan sebuah interaksi sosial yang holistik, dimana peran dan kebermanfaatan atas orang lain dapat dilihat dengan jelas. Ini lah manusia sosial, pada dasarnya.

institusi miss

Hambatan terbesar bagi perkembangan Indonesia yang kerakyatan adalah instrumen institusi itu sendiri. Sebagaimana bagusnya sang pemimpin, baik sekalipun, belum tentu bisa merubah keadaan yang terjadi di karenakan nya tidak adanya instrumen yang bisa dioptimalkan untuk menjamin kerakyatan itu sneidri.

Dalam konsep neoliberal, tujuan utama dari pemerintahan adalah menjamin adanya pertumbuhan yang pesat dalam perekonomian kapital, dimana dominasi salah satu pihak diperbolehkan. Hal yang berbeda yang menganut sistem kerakyatan atau welfare state, dimana dalam setiap institusi terdapat instrumen-instrumen yang menjamin kepentingan tertinggi lembaga negara adalah keadilan sosial, walaupun bukan dengan cara menjadi negara sosial.

Dalam konsep neoliberal, pasar bebas, yang dianut oleh amerika, dewasa ini dikenal sebuah terobosan yang bernama pengembangan aset masyarakat. Aset masyarakat dikembangakan dengan tujuan mengcounter kepentingan masyarakat yang tidak disediakan oleh negara.

Untuk Indonesia, dimana dalam idealisme para manusianya terbesit wacana-wacana untuk menjamin kehidupan sosial, tapi malang, cara-cara yang digunakan adalah cara-caa yang menganut sarkastik liberalisme. Artinya entah kapan kita akan benar-benar melihat dalam negara ini apakah keadilan sosial benar-benar dapat terjamin.

Amerika yang menggembor-gemborkan demokrasi ternyata menyimpan udang dibalik batu, ketika perangkat demokrasinya telah mampu menggerogoti suatu negara, maka secara tidak langsung perangkat penjaminan terhadap pasar bebas neo liberal terbuka, inilah salah satu strategi dalam belahan dunia untuk merubah aset-aset penting dalam dunia (red.) menjadi lebih demokratis (neoliberal red.) artinya peluang untuk berbisnis pun lebih besar.

Yang kemudian menjadi pertanyaan, apakah kita tahu?

Pendidikan

Dalam sejarah bangsa-bangsa di Dunia, eksistensi suatu bangsa ditopang oleh pilar-pilar SDM yang kuat disetiap bidangnya. Ketika agama (apapun itu) menjadi sebuah asas hidup (way of life), berada diluar doktrin dinamis keilmuan maka agama menjadi sebuah platform yang mendasari cara berfikir suatu individu (point of view).

Maka norma-norma dasar kehidupan (ethics) menjadi suatu hasil (product) yang substansial pada masa tersebut. Keilmuan yang kemudian berkembang dari dasar-dasar pemikiran (platforms) seperti itu yang kemudian menjadi solusi bagi kehidupan, ilmu yang bermanfaat.

Eksistensi sistem distribusi keilmuan yang telah berkembang dari berpola kelompok-kelompok kecil (halaqah) berkembang menjadi sistem kelas, memberikan dinamisasi tersendiri dalam perkembangan keilmuan.

Ilmu harus berdiri tegak dalam posisi yang jelas, tumbuh dari sumber yang jelas, tidak berada dalam persimpangan atau tren kekinian. Ketika Ilmu identik dengan hal-hal yang baru (Inovation) maka tidak pernah ada kata cukup.

Dan Ilmu Allah itu melimpah...

02 October 2007

Mudik

tiket tiba-tiba melambung naik, kenapa??

apakah karakter bangsa ini juga terpengaruh karena iklim yang diciptakan institusi seperti menaikkan tiket transportasi [perusahaan yg notabene masih dimiliki negara].

akibatnya??

apakah sudah jadi karakter bangsa ini, karena secara karakter ini telah melembaga dan diformalkan oleh negara.

entah lah, ada komentar??

01 October 2007

History of Minangkabau [Popular]

Rumah gadang in the Pandai Sikek village of West Sumatra, with two rice barns (rangkiang) in front.

Rumah gadang in the Pandai Sikek village of West Sumatra, with two rice barns (rangkiang) in front.

The name Minangkabau is thought to be a conjunction of two words, minang ("victorious") and kabau ("buffalo"). There is a legend that the name is derived from a territorial dispute between the Minangkabau and a neighbouring prince. To avoid a battle, the local people proposed a fight to the death between two water buffalo to settle the dispute. The prince agreed and produced the largest, meanest, most aggressive buffalo. The Minangkabau produced a hungry baby buffalo with its small horns ground to be as sharp as knives. Seeing the adult buffalo across the field, the baby ran forward, hoping for milk. The big buffalo saw no threat in the baby buffalo and paid no attention to it, looking around for a worthy opponent. But when the baby thrust his head under the big bull's belly, looking for an udder, the sharpened horns punctured and killed the bull, and the Minangkabau won the contest and the dispute.

The roofline of traditional houses in West Sumatra, called Rumah Gadang ( Minangkabau, "big house"), curve upward from the middle and end in points, in imitation of the water buffalo's upward-curving horns. [from wikipedia]

Population of Minangkabaus

Flag of Indonesia Indonesia (2000 census) 5,475,000 [1]
West Sumatra 3,747,000
Riau 535,000
North Sumatra 307,000
Jakarta 265,000
West Java 169,000
Jambi 132,000
Flag of Malaysia Malaysia 538,826
[from Wikipedia]

21 September 2007

hanya untuk mukmin

"Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa"
 
Penggalan surat diatas sering kali menjadi ceramah pembuka bulan ramadhan, dengan kata lain perintah puasa hanya dibebankan kepada orang-orang beriman, jadi tak usah pusing melihat ke sekitar kita apakah mereka berpuasa atau tidak.
 
Apakah mereka beriman atau belum...

20 September 2007

bodoh dalam beragama

Apakah ada orang yang dikatakan sesat dalam beragama? Jika memang kebenaran belum datang kepadanya, maka cukuplah orang-orang itu teranggap bodoh dalam beragama.

Hanya orang-orang bodoh dalam beragama yang tidak mampu mencerna apa yang telah terang-terangan di utarakan dalam hadits dan alquran, yang bisa dipahami secara tersurat maupun tersirat, dimana hanya diperlukan kemampuan berfikir seperti biasa.

Dalam alquran sering kali pada akhir ayat disebutkan, jika kamu mengetahui, bagi orang-orang yang berfikir, dsb, sehingga jelaslah kesesatan dalam beragama hanya dilakukan oleh yang bodoh dalam beragama atau membodohi diri dalam beragama.

Bumi Allah luas, dan ilmu Allah melimpah, lalu apakah ada alasan bagi kita untuk menjadi tak tahu dalam beragama?

hilangnya pemaknaan lapar

Puasa yang memiliki makna menahan lapar walaupun tidak identik dengan lapar, kini mengalami pemaknaan yang bergeser.

Acara berbuka dan Sahur yang hampir selalu tidak pernah sepi dari makanan, menimbulkan tanda tanya, apa pemaknaan dari lapar itu sendiri bila kita yang berpuasa tak pernah seyogyanya merasa kelaparan. Acara berbuka dan Sahur yang diiringi rasa syukur sering kali menjadikan kita berlebih-lebihan, berbagai makanan kita sediakan, lalu bagaimana efek dimensional hablunminannass, hubungan dengan sesama manusia lainnya. Apakah kita yang berpuasa merasakan bagaimana manusia-manusia yang terpaksa berpuasa karena ketidakmampuan ekonomi.

Lalu apakah kita akan kehilangan pemaknaan tersebut karena terlupa memaknai arti lapar itu sendiri?

Wallahualam bishawab...

15 September 2007

senja ramadhan

ketika senja beranjak, langit menghitam
bulan ini, adzan berlomba memekik membelah langit

kerinduan memuncak
bercengkrama menjadi tamu

ramadhan 07


met puasa semua...

taragak kampung...

04 September 2007

aku suka

ketika camar datang dengan kabar tentang angin
perlahan petang berlomba menyambut malam

aku suka
dimana tidurku dihadiri sang malam
dan usahaku dihadiri sang siang

aku suka
ketika waktuku menjadi bermanfaat
dan duka ku menjadi manfaat bagi orang lain

aku suka
ketika hadirku menjadi warna
sedikit cerah disaat badai

sedikit tapi aku suka

23 August 2007

rindu

senja datang...
kicau yang ku tunggu tak juga berbunyi...

melihat pepohonan
dahan, semak
yang hadir hanya rindu

suara merdu dari balik jendela
memanggil riang satu namaku

rindu

16 August 2007

sang senyap

senyap, ketika satu orang itu hadir melewati masanya
mengusung nusantara, proklamirkan status quo negara formal
kepada anak2 hutan yang berlari dikebun-kebun sawit
kepada anak2 rimba yang bermain dtengah ladang
 
ayo bangkit,
luaskan cakrawala
pertajam logika
fungsikan dialektika
 
saat soekarno, hatta, soetomo, dan kawan2.. tercengang...
anak muda calon guru, berteriak revolusi...
nama Indonesia diceritakan
satu sajak pendek mengajak bangkit, satu puisi berima mengajak melawan...
 
ayo bangkit,
hanya ada kita dengan darah nyawa masa depan
 
orang yang terlahir senyap
diburu oleh pembenci agama
proklamirkan merdeka dengan anak2 rengasdengklok
kopiah usang jadi saksi, beriring naskah proklamasi terbuat
 
agresi londo, mengajak soetomo berteriak, aksi massa!!
sebuah berita menghentak, "the queen of battle" ujarnya
bergerilya ditengah kota
dengan radio difoto gagah bak sang buaya
 
ayo bangkit,
hanya ada kita dengan darah nyawa masa depan
 
satu orang senyap terlahir
inspirasi beratus pemuda bertekad
tak terkenang
 
hingga esok senyap itu datang kembali
dan tak terkenang kembali
inilah takdir sang senyap, sang inspirasi
 
ayo bangkit,
hanya ada kita dengan darah nyawa masa depan
 
 
 
tan jabok
untuk 17 agustus, hari pilihan mu untuk merdeka

14 July 2007

a smile from the stone

PART 1
 
ello pretty smile on beauty face..
how are you this day...
 
PART 2
 
banyak gadis cemburu pada mu
menaklukkan pejuang pada perjalannya
 
dan banyak kisah cemburu pada kisahmu
bercinta bukan berarti terlena dan hilang makna
 
PART 3
 
aku haus
mencari telaga di tengah padang
 
apakah itu mungkin?? adakah??
tuhan tak hadir saat itu, mengawasi dan kemudian memberi
 
satu pandangan menaklukan aku
tatapan mata yang membuatku tertunduk
 
aku rindu mata itu
yang seperti itu dulu memberi ku teladan dan inspirasi
 
kini,
yang seperti itu memberi ku cinta dan harapan
 
PART 4
 
wahai pemalas
bangunlah!!
 
dunia tak sekecil daun kelor
dan tak sebesar langit
 
sejauh mata memandang,
kaki melangkah dan tangan mengayun
cukuplah itu menjadi duniamu
beriring tua jangan lupa memberi makna
 
pada satu dunia dimana kau berharap
padanya satu dunia menjadi lebih baik
 
PART 5
 
duhai cinta
tari mu hanya setungkup di ujung ruang
 
tak berlari dan tak berteriak
hanya hadir
 
apa arti rupa jika mengerti makna
dan apa arti ruang jika tak paham makna
 
satu pesona untuk dunia
hanya untuk satu yang berkesan
 
PART 6
 
lihat
gemericik air dan batu-batu bertingkat yang cadas
 
air dan lumut menyapa rindang hutan
langkah-langkah mencari ketenangan
 
terhenti di satu kematian
aku cinta tuhan dan anugerahnya
 
nb: untuk wanita

02 July 2007

cahaya

berkasnya hilang
gelap...

30 June 2007

dream

never end your dream...
even theres only ur own shadow at ur back

20 June 2007

a 'mean' of leadership

Leadership is a matter of having people look at you and gain confidence [..] [anonim]

dingin banget


hari ini jogja dingin banget, tadi malam gw berusaha tidur nyenyak pakai obat alergi yang ada obat tidurnya... wow, semalam-an gw gak inget apa-apa... [namanya juga obat tidur.. hehehe...].


pagi pas bangun, dingin banget... ternyata pagi ini hujan, dan tanggung banget dinginnya... akhirnya coba bikin teh anget, sampe makan... gak ampuh... cari pisang buat direbus... masih gak ampuh...


ampun deh... dingin banget euy...

mikroview


lihat deh gambar ini...
coba kita lihat dalam skala yang lebih besar, tentunya gak akan seindah ini...
mungkin bisa jadi kita mencaci kenapa harus ada sampah yang berserakan sembarangan, tapi dalam skala mikro yang lebih kecil, satu kata yang terpikir pertama kali INDAH!!

saya yakin banyak yang setuju dengan saya, klo mau dilihat sebagai simulasi dunia yang kita hidupi sekarang... mungkin banyak orang yang akan merasa hidupnya begitu indah, udah ketauan orang seperti itu kurang mencoba melihat ke sekitarnya... coba lihat kesekitar dalam sudut makro yang lebih luas dari hanya sekedar "gw", mungkin sebuah senyum terakhir layak disimpan untuk malam ini...


ce ya guys... keep rocking d field...

18 June 2007

Hidropower, wacana usang yang meminta perhatian (bagian kedua)


Perkembangan Dunia dewasa ini memiliki ketergantungan yang sangat besar sekali pada sektor Energi, bagaimana sektor Energi mampu mempengaruhi sektor Politik dan Ekonomi tentu menjadi korelasi yang unik untuk dideskripsikan. Banyak permasalahan di Dunia ini memiliki korelasi yang sangat dekat dengan problema-problema pendistribusian energi, menipisnya cadangan bahan bakar fosil dan berbagai efek terhadap Lingkungan yang diakibatkan oleh proses produksi energi dan pemanfaatan energi. Yang bahkan dikarenakan ketimpangan pendistribusian energi ke seluruh dunia, menimbulkan problema-problema besar di sebagian belahan dunia, seperti krisis ekonomi dan peperangan.

Energi bukan hanya sebuah komiditi, tetapi juga adalah sebuah ide, konsep intelektual yang menonjol dalam sejarah keilmuan modern and teknik rekayasa (Dorf, 1977).

Dalam perkembangannya dewasa ini, tidak disadari pengkonsumsian energi telah didominasi oleh kegiatan industri. Pengkonsumsian energi yang besar ini mempengaruhi pola pengembangan energi, dimana pola pengembangan energi berkonsentrasi pada skala kuantitas, besarnya energi yang dapat dihasilkan oleh sebuah pembangkit energi, atau dengan kata lain pembangunan pembangkit energi pada umumnya terpusat pada satu kawasan tertentu.

Pada perkembangannya pula pengembangan energi bergerak dari satu titik marginal yang bertujuan menopang pengembangan peradaban (civilization) menjadi bertujuan menopang kegiatan perekonomian. Dan pada akhirnya proses ekonomi ini mendominasi pengembangan energi yang sedikit menimbulkan krisis dalam pengembangan peradaban, yang bermuara pada tidak terselesaikannya permasalahan kemiskinan, krisis ekonomi dan lain sebagainya.

Pengembangan suatu kawasan memerlukan suplai energi yang cukup, sehingga mampu menjadi penopang kegiatan-kegiatan pengembangan didalamnya, baik masyarakat, pendidikan, ekonomi dan berbagai macam lainnya.

Upaya pengembangan energi yang terpusat hendaknya mulai didistribusikan dan menjadikan tiap-tiap kawasan menanggung energi yang diproduksinya masing-masing.

Kerusakan Lingkungan, Polusi, yang diakibatkan oleh proses produksi dan pemanfaatan energi telah menjadikan pengembangan produksi energi dan pemanfaatannya dikonsentrasikan pada satu areal yang untuk mengurangi penyebaran polusi pada kawasan yang lebih luas.

Dua permasalahan diatas dapat diselesaikan dengan pengembangan energi yang lebih ramah lingkungan dan pembangkit energi yang tersebar, sehingga bukan saja menanggulangi permasalahan lingkungan, tetapi juga mampu menopang kemandirian suatu kawasan.

Indonesia yang merupakan negara tropis yang memiliki permasalahan yang sama dengan permasalahan yang berkembang di dunia secara umum. Krisis ekonomi menjadikan Indonesia sulit untuk berkembang, dilanjutkan pula oleh kekurangan konsumsi energi listrik yang menjadikan terhambatnya segala aktivitas yang berkaitan dengan listrik.

Tidak mampunya setiap kawasan untuk memproduksi energinya masing-masing menjadikan proses kemandirian dan pembangunan yang diusung oleh otonomi daerah mengalami hambatan yang sangat berarti. Pembangunan-pembangunan infrastuktur tidak ditopang oleh kemandirian masyarakat dan kegiatannya.

Energi alternatif sangat memadai dalam menjawab hal ini. Perkembangan teknologi yang sudah sedemikian maju dan pesat, menjadikan permasalahan energi elternatif ini bukan hanya sekitar “waterwheel” dan kincir angin. Biomass, Bio-Fuel, Hydro Power, Wind Power, dsb menjadikan pengembangan energi ini menjadi prospek atas keberlangsungan pembangunan. Effisiensi dan Efektifitas yang menjadi icon dalam pengembangan teknologi juga menjadi obsesi besar dalam pengembangan energi alternatif.

Hidropower adalah salah satu terobosan penting dalam ilmu pengetahun, konsep "perpetual motion' yang menjadi dogma bagi kalangan ilmuwan sejak abad ke-4 M memberikan terobosan-terobosan penting dalam ilmu pengetahuan [lengkap bisa dibaca di [http://www.hp-gramatke.de/]. Dimulai dari Da Vinci memberikan desain sebuah sistem mekanis yang bersilus berkelanjutan hingga leibniz yang menemukan bilangannya dalam rangkan menjawab dogma tersebut.

Hidropower yang diawali dengan pengembangan "water wheel" memberikan sebuah konklusi menarik tentang pengembanagan teknologi bahan dan teknologi secara umum. Bidang Energi yang menjadi poin penting dalam kemajuan seolah disamarkan untuk mendistribusikan keuntungan dalam satu areal kawasan.

Amerika Serikat mengetahui ini, hampir lebih dari 50% sumber energinya di impor dari negara-negara lain [bahan bakar minyak]. Kanada, jepang, Swiss menajdikan hidropower ini sebagai kekuatan terbesar mereka dalam bidang produktifitas energi. German yang saat ini menjadi pengusung dan "world leader" dalam bidang energi alternative memberikan sebuah terobosan menarik yang bukan cuma sekedar teknologi sederhana yang sering kita pahami.

Realitanya semua negara yang dilewati garis khatulistiwa memiliki potensi hidropower terbesar di dunia. Indonesia negara kepulauan yang bisa memaksimalkan garis pantai terpanjang diseluruh dunia dengan "Tidal Power" yang memanfaatkan gelombang pantai.

Kawasan Indonesia Timur sudah mulai berbenah dengan membangun 600MW "Hydro Plant" dikawasan Poso yang belum dipublikasikan secara gamblang ke media.

Secara Teknis, pengembangan Energi Hidro di Indonesia adalah hal yang sangat memungkinkan, akan tetapi kebijakan-kebijakan politis Pemerintahan yang sering kali menghambat pengembangan tersebut. Sehingga sudah saatnya Indonesia berbenah mempersiapkan sistem konversi energi dari "oil fuel" ke "alternative energy" dimana hidro power merupakan salah satunya. Dan menajdi pertimbangan kita pula untuk turut serta mengembangkan "Point of View" dalam menopang pengembangan SDM yang menjembatani terwujudnya hal tersebut.

17 June 2007

dun let d curiosity make you fall

even d curiosity dun make you up in d morning...
in sum part, it just make evening darker...

then what should u do??

if me, let it be d past...
every part will bcome d past...
n every past will make a new of you...

so, dun let d curiosity just to hold u in d cage...
we even not a bird...

kapal pecah

weih...

kamar berantakan banget... kayak kagak ke urus selama bertahun-tahun... mau seh beresinnya, taku ntar ada yang hilang-hilangan aja karena diberesin, trus ntar gw nya nyesel kenap juga diberesin gw jadi lupa barang-barang gw dimana...

gak berantakan juga seh tepatnya, penuh banget... fotokopian-fotokopian diktat kuliah numpuk dipojok sana sini... nungu bentar aja deh, mudah-mudahan kelar tahun ini, semua kertas-kertas bisa gw beresin atau gw warisin...

huhuhu... suntuk juga jadinya...

perempuan kaca

berdiri dibalik lemari kaca
tertelanjangi oleh geliat mu sendiri

lebih suka menjadi penari
bergemulai dan menambah tebal bedak dengan sedikit lipstik

yah lipgloss juga boleh
dan sepasang anting yang tak pernah terpakai

perempuan kaca
tertelanjangi

lebih baik bersembunyi
tak terlihat dan tak tercemar

karena kaca kadang sedikit berembun dan bernoda
dan kau tertelanjangi oleh imaji sang pengaca

apakah salah??
lakukan semau mu

kau berdiri disana dari pada bersembunyi
dan mereka melihat dan berimaji

karena mereka menyelematkan imaji mereka
dan kamu menyelamatkan pesonamu

tertelanjangi dalam imaji
andai kau memilih bersembunyi

tentu mereka pun tak terinspirasi
berimaji dalam siang terang

16 June 2007

namanya "tertawa"

senyap dengan tawa
kata hati kecil melihat rona

nyawanya tak bertubi
hilang ketika terperosok

apakah ambisi mulai berontak??
dan nurani memilih bersembunyi??

tengok kata kepala
didalamnya tak ada berhala

hanya kita
sedang tertawa

14 June 2007

proses "blur" pada pencarian jati diri

aha!!
--

masih banyaknya orang-orang yang terjebak dalam pencarian jati diri sekarang ini perlu dipertanyakan "sejauh mana pendidikan mampu memfasilitasi-nya menjadi insan kamil"? at least bagi dirinya sendiri...

banyaknya fenomena interest individu melanjutkan pendidikam adalah untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. tapi sampai kapan hakekat ini terus bergeser, bahkan hingga ajalnya menjemputnya masih bertanya-tanya tentang ketidak puasan yang telah dicapainya selama ini...

mengatakan tidak menyesal memang mudah, tapi apakah itu yang tersimpan dalam hati yang terdalam? apakah pertanyaan dasar "siapa aku?" sudah terjawab.

yah inilah kemajuan, semua berlomba-lomba mencari kebutuhan yang tidak dibutukan, pertanyaannya sampai kapan??

entahlah, saya pun tak bisa menjawab...

malakok, identitas global minangkabau

banyak yang bertanya tentang malakok ketika pertama kali saya bersikukuh tentang di "imburse" nya kembali budaya malakok dalam minangkabau...

etnis minangkabau bisa dibilang heterogen, ada yang keturunan cina, arab, india, persia, melayu tua, melayu baru, dan sebagainya.

pijakan kuat tentang terbukanya minangkabau dalam budaya global adalah, ditariknya urang sumando (laki-laki) dari luar minangkabau. tapi tentu tidaklah seperti itu semuanya, walaupun bisa dibilang mayoritas referensi (dalam konteks minangkabau) menyatakan seperti itu.

bagi seorang yang mampu menangkap essensi ini, pastilah ada suatu perundangan/hukum dimana individu-individu diluar minangkabau mampu masuk dalam minangkabau, dan kemudian pertanyaannya "bagaimana"?

satu pertanyaan terjawab dengan urang sumando, lalu kemudian timbul pertanyaan kemana laki-laki hebat yang ada dalam minangkabau jika beristrikan diluar minangkabau, tentunya ini menjadi pertanyaan berikutnya. bagaimana proses nya??

lalu timbul sebuah sistem yang bernama malakok, menjadikan seseorang beridentitas minang. kemudian muncul lagi pertanyaan, bagaimana aplikasinya...

sepanjang pengamatan saya, dengan memberikan gelar pada tokoh-tokoh masyarakat rantau non minang sebagai salah satu bentuk aplikasi tersebut, lalu kenapa malakok ini tidak dilegalisasikan saja demi tersebarluasnya faedahnya. tentunya aplikasi malakok ini bergantung pada individu dan masyarakat [suku] yang terkait.

sehingga dengan ini kita akan mampu menyatakan minangkabau bukanlah budaya yang berpandangan sempit dan penuh proses internalisasi, tapi merupakan sebuah budaya yang bisa dimasuki oleh siapapun, karena sifta terbukanya terhadap globalitas...

perubahan sistem tanah ulayat

merubah suatu sistem masyarakat adalah suatu keniscayaan, tapi merubah sebuah tatanan tanpa merusak nilainya dan mengadaptasikannya dengan sistem yang berlaku sekarang adalah mempercepat kemajuan tanpa melukai yang sudah ada.
-----

tanah ulayat harus segera disesuaikan dengan perundangan yang ada... lalu menjadi tanah komunal yang memiliki legalisasi atau mencari induk semang dalam perundangan yang berlaku.

pilihan selalu ada, diantaranya menciptakan sebuah legalisasi masyarakat adat, sehingga sebagai gambaran satu suku memiliki MoU yang dapat disebut dengan "palakat" atau sebagainya...

MoU tersebut menjadikan fungsionalitas masyarakat adat memiliki basis legal untuk kemudian mendaulatkan seluruh kekayaan dan hartanya atas nama fungsionalitas adat.

--
hemat saya pribadi alangkah baiknya jika permasalahan tanah ulayat pusako tinggi ini dinisbahkan sebagai harta wakaf, dan sama dengan pemikiran HAKA [Abdul Malik Karim Amrullah] yang mengemukakan posisi tanah harato tinggi sebagai harta wakaf.

saya pribadi lebih mengacu pada hukum wakaf untuk menjamin dinamisasi pertambahan dan pngurangan harta tersebut demi kepentingan-kepentingan yang telah disepakati tidak tertulis dalam adat mengenai penggadaian harta pusaka tinggi.

sehingga dengan ini tidak perlu lagi kita menggunakan istilah gadai, taip cukup jual beli, karena harta tersebut dapay bertambah dan berkurang sesuai dengan keadaan para masyarakatnya.
--

jika legalisasi tanah ulayat ini telah berhasil dilakukan maka, berikutnya dengan mengikuti hukum agraria republik indonesia tentang penggunaan sewa dan jual beli, maka harus pula disesuaikan sehingga permasalahan sewa yang hanya meninggalkan waktu yang terbatas menajdi terikat dengannya, sehingga tanah-tanah ulayat yang dipergunakan oleh pihak di luar suku dapat diselesaikan dengan merujuk pada sistem yang berlaku.

singkat kata dengan reformasi pada bidang ini, akan banyak kemajuan yang akan datang ke bumi minangkabau dengan cara membuka jalan bagi masuknya kemajuan, kan tetapi hendaknya para mamak dan kemenakan selalu bersikap bijak dan waspada, jangan sampai harta suatu suku tidak mampu bertahan untuk generasi berikutnya.

bercerita tentang adat

tak perlu bersikeras apakah adat-adat lama masih bersikukuh dengan cakarnya dan mampu mempengaruhi ribuan bahkan jutaan orang yang hidup didalam suatu sistem sosial adat tersebut.

seperti para pakar teknologi yang memberikan teorema-teorema abstract yang hanya menyuguhkan kita bentuk akhir/hasil dari teoremanya. maka bagi seorang penghayal atau mempunyai imajinasi tinggi [IQ red.] dapat menjangkau apakah adat yang lama masih mampu menciptakan satu tatanan nilai yang masih dianggap mampu bersaing dalam kancah global.

seringnya kita berargumen dan memaparkan teori tapi seyakin itukah kita dengan nilai-nilai yang kita usung, tentunya sang pribadi layak menajdi jaminan. harga hidup dan mati, masa depan hingga kemakmuran menjadi pilihan, adakah orang-orang yang benar-benar berhati baja mempertaruhkan hati dan pikirannya hanya untuk merumuskan dan mengoreksi tentang sistem sosial. ada tentunya...!!

pertarungan ideologi selalu diakhiri oleh salah satunya menjadi pengkhianat bagi ideologinya sendiri, atau memilih berkabung atas matinya perjuangan. tapi tak cukup mudah juga menyatakan "mine in yours". semua itu bisa dilihat kompleksitas aksara dan range pemikrian menjadikan salah satu pemikiran menjadi bagian detail dari pemikiran lainnya, karena tidak selalu ada absolutisme dalam sebuah pemikiran selayaknya sebuah kata disusun oleh berbagai huruf.

peradaban perlu menilai dan menemukan orang-orang yang menjadi penuntun mereka menciptakan peradaban yang baru, karena peradaban selalu disusun sebagai sebuah sistem yang stabil, mengenerasikan diri untuk mengimbangi chaos yang setiap kali muncul seperti letupan-letupan kecil diseluruh permukaannya.

karena dalam setiap zaman mencatat, orang-orang tersebut hilang dan tersapu oleh lajunya waktu, sedangkan kita tak sanggup melihat dalam satu kedipan.

juz trying

when a cold heart try to be warm...

did it see a rainbow???

juz trying...

ritual lama

miz de moment...

when i had a vision...
when i could see d sky without cloud...
when i could put my range far away from there...

i miz dat moment...
when everything black i see as white...
i miz de moment when im being a loyal prayer...
dat put d sky on my chin, and mustadhafin in my shoulder...

i miz to being me...
a long time to go...
to be me...

12 June 2007

menarik urat syaraf

meronta, mencoba menarik urat syaraf...
siapakah kini?? apakah aku yang terlihat dalam terang
ataukah aku yang terlihat dalam gelap

nyanyinya suntuk
gilang gemilang dalam rona

esok hari akan tiba
disambut camar dan gemulai angin

tak sedingin pagi kemarin
mudah-mudahan...

11 June 2007

senin pagi

entah apa kata setan bila melihat kawannya disini...

menyambut pagi dengan dingin disaat musim panas mencoba menyapa...


hari ini pagi dingin dengan panas terik disaaat siang...

arrggghhhh... kemana lari suasana, tak sanggup tanpa bayangnya...


esok hari tak ada yang tahu, tapi mungkin esok aku ada disana, sendiri...

07 June 2007

i miss this dialogue...

just a note:

Spekulasinya bhw perjalanan perkembangan koloni manusia hampir miripdengan gurindam. bersajak AB-AB. demikian juga dengan jalan sejarahmanusia. selalau saja jika digeneralisir memperlihatkan perulangandari masa satu masa ke masa berikutnya. Jika dahulu sebelumnyadaripada masa sebelum ini, penekanan pada individu lebih dominandibadning kelompok atau system. masa itu individu membangun kelompok.Lalu persis semasa sebelum skrg penekanan lebih banyak pada kelompokyg tersistimasi. System kelompok lantas membangun individu. Lalupersis semasa setelah itu (mungkin saja baru mulai saat ini ataumungkin telah mulai bbrp waktu yg lalu bagi sebagian org atau tak akanpernah mulai bagi yg lainnya), system kelompok mulai kehilangan akal.individu yg terbangun didalam nya mengobrak abrik system itu sendiri.namun gejala selalu saja benar. yg suka salah hanyalah yg mengamati.maka terlihat bahwa pengembangan kembali tertumpu pada individu.gejala jaman pencerahana baru mulai terlihat dalam bbrp lapisanindividu. itulah jaman gelombang kearifan dan spirituil. kesadaran bhwnilai kebaikan perlu dikembang biakan di lingkungan sendiri yg dimulaidari diri sendiri. memang tak ada pilihan krn tak akan pernah ada orglain yg akan menyemaikannya utk kita. bahkan menabrak batas negara.Romantisme nasionalisme terkelahkan oleh romantisme harmonisasi. inimasuk akal saja. krn setiap kita membangun atribut eksklusif apapunatas diri atau kelompok maka segera kita membangun batas dengan yglain. sementara harmonisasi tak mungkin terjadi jika tak berada dalamkesetimbangan keseluruhan. lantas jika hal diatas benar makasystem/idiologi negara sudah tdk lagi merupakan isu yg perludipusingkan. mulai saja dari tempurung kepala sendiri2. bahwa kitaperlu bekerja juh lbh keras dari saat ini dg benar dan memperhatikanlingkungan sekitar kita serta dukung mendukung satu sama lain.sayang sekali bhw tan malaka, bung hatta, bahkan socrates tak ada dimasa ini. jika ada mungkin kita akan mendengar pendapat mereka ygberbeda dari apa2 yg pernah mereka sampaikan. maka dari itu. segalanya ada dipundak dan persepsi kitas sahaja.tapi kalao indonesia rasanya tak perlu begitu memusingkan hal ini.kalo dilihat riwayat, memang kita hanyalah humus dari peradaban.menyuburkan mereka dari pinggiran wilayah peradaban utama. yg jelaskita ini adalah tak berakar. mulai dari candi barobudur sampai gedungdavinci, semuanya dalah karya org2 pendatang. dulu para leluhur kitaberhasil menepikan para penetap sebelumnya dg membawa peradaban2 ygtelah tak terpakai di daratana utama. dan skrg kita pun mulaitertepikan oleh pendatang2 baru yg akan jadi leluhur baru buatgenerasi berikutnya. lalu dimanakan pijakan kita melihat realita ygada ini? [a friend]

asik... nongol juga...
---

setiap kamar ada ruang, setiap ruang ada yang emnempati dengan ritme dan bahkan nafas busuk yang tak akan ingin kita hirup, tapi tetap dia sekamar dengan kita
---

wajah peradaban tak pernah sama tapi seorang kawan selalu mengatakan mereka berjalan dalam ritme yang sama, hanya saja kadang pengamat pun tertipu dengan gemerlapnya...

mengulangnya tak perlu kerja keras, lepas semua atribut demi sebuah niat yang bijak... kesejahteraan, bagi semua, dan tentu kita ada didalamnya... entah apa kata socrates melihat kita yang hanya mencoba menjadi lecture dari dalam lemari kaca... tentu hatta juga akan tertawa ringan... esok sore tak jadi main bola kata tan malaka, ada gerangan aksi massa di negara ku tentang "nafsu"... lalu kata syahrir, lebih baik aku bermain dengan anak kecil, karena masa depan adalah mereka bukan aku... [jabok]

Tak begitu lama berlangusng ketika continent masih dianggap planet. Bahkan hanya sampai ditemukan "curragh" sebelum kapal kecil melayari laut, segera saja pradaban tercampur baur. Imigran china primitif menjadi org indian di tanah amerika. Ketika itu nenek buyut colombus un belum dikawini oleh kakek buyutnya. Tak sempat menunggu pesawat terbang ada, kamar2 peradaban mulai menggeser dindingnya kehalaman rumah. Dan saat ini peradaban bahkan sudah tak punya rumah. Yang ada hanya peradaban global. Manusia.. manusia... manusia. Tak penting minang, tak penting jawa dan tak penting indonesia. Perdaban kita bahkan sedang menunggu sandingan barunya yg tak kunjung juga datang. Atau jangan2 telah pula tercampur disini.Lalu tak lama setelah "spearman" jadi trooper yg populer di awal perkembangan militer, bangsa sparta mulai membangun pasukan khusus. Ini menimbulkan banyak kekuatan berimbang dari para veteran tentara sparta. tak ada diantara mereka yg tak takut pada temannya. Tak ada legitimasi kekuasaan, maka dicetuskan elemen politik baru disebut parlemen. lalu ini lah yg kemudian disebut dengan demokrasi. lahir dari rasa saling takut dan sungkan para sejawat dan kandidat2. Lalu jaman menggiringnya menjadi lain. Demokrasi diperlukan krn rakyat takut pada penguasa. Hehe... lalu bergulirlah berbagai variant dari gagasan ini. sampai hari ini. Yang ada kita terseret arus lupa diri dan lupa kontek. Lihatlah betapa individu menjangkau semakin jauh dalam bumi yg tak lagi begitu bulat ini. Sementara terobosan baru dalam gagasan system/idiologi pengelolaan masyarakat belum juga lahir. Maka dari itu individu terbebani utk menjaga kesinambungan harmonisasi. Inilah bentuk lain dari penungguan peradaban. Gagasan ttg konsep komunitas baru yg efektif sedikit terlambat dibanding kecepatan perkembangan individu. Tentu saja mulai dari scorates, hatta dan tan malaka serta syahrir tak tau menahu ttg ini. Paling kalau mereka hidup lagi, mereka akan membuat iklan minta maaf di berbagai media masa ttg apa2 yg telah mereka konsepi dahulu itu.Perkembangan kosep sedang idle. Akar konsepsi yg ada masih berupa akar lama yg tak lagi menjangkau perkembangan hari ini.yang ada hari ini adalah yg tua terus menjadi makin tua sedangkan yg muda menjadi tua lebih cepat. [a friend]

karatau madang di hulu
babuah ba bungo balun

ka rantang awak dahulu
jo kuah dek ota lalu...
---
"spearman" entah kapan pernah masuk dalam sejarah bangsa ini, cerita bambu runcing pun sedikit tergoda oleh si "boy"...
---
imperalisme, satukata dari sebuah efek domino kerakusan... pembelaan atas kedaulatan terlihat dari balik jendela tetangga seperti pemberontakan, sedangkan perampasan dari jendela sebelah seperti menciptakan kejayaan yang baru...

penipuan besar2an atas nama agama terjadi, hingga tuhan pun diakali dengan dalih ketaatan pada putera surya... penipuan tersestafetkan, karena memang tuhan tdiak pernah berjanji menjaganya... perkembangan perundangan, perubahan manifesto berkiblat pada agama... sayang tak semua orang tahu... pidana perdata tak lebih otokrasi vatikan mengatakan bahwa kami adalah raja diraja, hingga inggris menyatakan berpisah... dalam satu cerita arthur penduduk inggris asli adalah liar, bersembunyi dibalik pepohonan mencari mangsa... hingga bangga gog dan magog (ya'juj ma'juj di lain versi) menjadi simbol gedung dewan rakyat..

dilain dunia, sebuah peradaban tercipta ketika sekat polis yang terbatas karena pembagian keseganan, menjadikan demokrasi ditikam oleh demokratos, demokrasi dipecundangi oleh mayoritasnya sendiri... sama seperti yang kini terjadi, kesepakatan berbuat menjadi pangkal tanpa ada yang bisa mencegah kecuali terkucil dalam demokrasi... penyakit demokrasi kata plato adalah kesepakatan... jadilah bisa dilihat ketika demokrasi menghasilkan penyakit dimana2, tak lebih pertanda bahwa demokrasi telah digerogoti oleh orang2 yang salah sebagai pembelanya... bila ini sudah terjadi status quo yang memunculkan otokrasi akan menciptakan satu pola perubahan besar, dimana sistem desentralisasi akan mengamankan negara dari chaos...

tapilah kapan, ketika ufuk senja sudah mulai menyambut malam sedangkan tan malaka berkata hayya alashalah... revolusi dimulai... [jabok]

----
dari bahasa yang tersirat ini muncul sebuah logika dan inspirasi... siapapun itu, thank you very much, i really need this point...

06 June 2007

pemuda

ntah sampe kapan...
just gv them a space...
u never know what they can do...

menunggu awan gelap hilang

menunggu jingga, jika ia besok kan datang... sambil mendengar lagu "badai pasti berlalu" ari lasso, asik juga menyeruput kopi-mix...

kadang orang bingung dimintai pertolongan, siapa gw? dan ada juga orang yang bingung waktu ditolong, siapa gw??

hidup ini gak dua kali, jadi kenapa gw mesti jadi bukan gw?? lebih baik menunggu jingga cepat datang... walau hanya berupa kertas putih tak bertinta... jingga telah ada...

a robot

i life in a scene, to many script have been read, so im just being robot for my mind...

05 June 2007

coz im d shadow

mungkin gw kebanyakan nonton film kali ya... ^_^

melankolik... kata orang... tapi ada juga yg bilang misterius...

tapi apa kata orang, cuma satu yg gw tahu...

jangan dekat2 gw, coz im d shadow... suatu saat bisa aja ngebayangin lu... nah klo dah gitu baik lu ato gw bakal repot...

dun to close to media

no one know when u get blow, when u get crush by it...
--

besok bangun pagi ah...
jalanpagi trus mandi...
mudah2an seger dapat semangat buat ngerjain TA...

sejujurnya gw takut aja cepet2 selese,
takut menghadapi masa depan yg gemilang...

weird...
mental gw lagi diuji, apa baju yang dipasangkan ke gw selama ini masih kebesaran...
tahu lah... im afraid, but time always clok...

07 May 2007

tak leluasa

aneh...
akhirnya gw baru sadar klo gw bukan supermen apalagi suparman...

konsentrasi gw terpecah dari banyaknya aksi yang sedang dipersiapkan...
TA, 5000Buku, Jarkammi, IAIC, Jiwandaru, iLC, DFA, al-hilal, project IT, dan capek...

gw coba istirahat dengan main game strategi, hasilnya keasikan main, jadi deh tambah satu lagi... main comand conquer, the setttlers, empire earth, stronghold 2...

intinya, emang gw gak bisa istirahat... atau gak pernah mau kali yak... mungkin tips lainnya bisa gw coba... gw mau coba tidur satu hari total atau dua hari juga asik... tapi gw mau nonton final champion...

kesimpulannya.... eeee... capheee... deh...

^_^

kembali

keluar...
mengintip...

mencari waktu yang bersembunyi...
apakah masih ada aku??

tak akan menyerah

perubahan hanya mengikut menurut kehendak manusia...
kini atau nanti...
--
sedangkan ajal??

20 April 2007

siapa aku

hari ini, sebuah alasan dipertanyakan, ketika berdiri diantara logika dan silogisme kritis aq pun bertanya pada diriku, siapa aku??

aku berdiri di anatra tiga sudut pandang, sebagai aku sang mahasiswa yang membayar dan didikte oleh perguruan tinggi, sebagai aku seorang independen yang berusaha mengeluarkan ide-idenya dalam bentuk intuisi, dan aku seorang ABie yang berperasaan yang penjelasannya bisa membuat kertas berpuluh halaman memenuhi sebuah ruang yang terus mengindikasikan tanda tanya, yang kemudian terpaksa di delete karena gejolak tren masa muda kata "narsis loe"...

yah dunia sedang gelo, disaat senang pun ada kelah dan kesah yang kadang membuat ku enggan mengerang dan menggeliat apalagi berbuat untuk hari ini. tak mungkinlah aku seorang diri, tapi bisa jadi, yang berarti banyak aku yang enggan berbuat hari ini. demi aku, biarlah aku berbeda, hari ini, harus ada akhir yang menawan...

ABie

10 April 2007

Nasionalisme dan Eksistensi kehidupan Beragama

Sejarah bangsa-bangsa telah menceritakan sebuah fakta, peradaban yang tertinggi dalam kehidupan bermasyarakat adalah peradaban yang telah mampu memberikan tempat bagi spiritualisme, yang berikutnya saya sebut dengan agama.

Tanpa bermain dengan deskripsi, Nasionalisme adalah sebuah pengakuan untuk berdiri sebagai pemegang kedaulatan suatu tatanan yang disepakati bersama dalam satu ruang lingkup teritorial tertentu. Sedangkan Agama memiliki makna yang hampir sama, hanya saja tidak terpaku pada ruang lingkup tertentu, akan tetapi pada satu obyek tauhid, yakni tuhan.

Sehingga sepantasnya urusan nasionalisme memiliki sedikit persinggungan dengan urusan keberagamaan, terlebih urusan negara sudah kembali pada umumnya, pada permasalahan kedaulatan rakyat, yang sudah menyingkirkan jauh-jauh ego-sentris otoritarian.

Akan tetapi dalam tataran Real, apa yang saya intuisikan diatas akan terhalang pada satu kondisi, yakni kepentingan. Kepentingan perorangan atau Individu memiliki peranan yang cukup signifikan untuk membatasi sejauh mana dua hal tersebut dapat tumbuh dan berkembang secara vertikal tanpa berusaha membelit satu sama lain.

Toleransi yang sering dikemukakan oleh banyak orang, termasuk negarawan dan agamawan, seharusnya tak perlu menjadi bahasan yang patut diajukan, karena melihat konteks yang kita bicarakan sebelumnya, keduanya adalah hal yang berlainan.

Ketidakpahaman atas dua konteks yang kita bicarakan diatas yang menjadikan negara menjadi sang penguasa monopoli kegiatan beragama atau yang kemudian menjadikan agama menjadi kendaraan untuk mengabsahkan kegiatan kenegaraan.

Sehingga untuk mewujudkan nasionalisme dan mempertahankan eksistensi agama adalah dengan cara memahami dengan baik cara bernegara, sehingga sepatutnya kata-kata pengabsolutan agama tertentu untuk mengusung eksistensi nasionalisme patut dipertanyakan, sejauh mana sdm-sdm yang ada mampu memahami bernegara menurut agamanya.

30 March 2007

alas...

ditempat ini kami berbagi alas...
bukan tempat duduk atau bersila...
tapi melepaskan penat dan mempertahankan republik...
di surau ini,
di tempat di mana buku menjadi pengecoh
di tempat di mana jiwa-jiwa muda bersemanyam
mengganti kami, mempertahankan republik

masihkah mereka merasakan?
semangat kami, yang berlari di sepanjang bukit barisan
mengusung merah putih
bersembunyi di hutan, meninggalkan berita bahwa kami telah tiada

simun, sinamar menjadi saksi
langkah yang dulu memaksa kami mendayung
hingga leimena datang menjemput syafruddin
dan merah putih masih berjaya
Pemerintah Darurat Republik Indonesia, beralas tidur di surau ini, ujarku...

28 March 2007

berbicara tentang [sumbar merdeka]

salam...
 
mari kita coba berbicara tentang sumbar merdeka, merdeka dalam artian bukan merdeka secara eksistensi tapi merdeka secara internal.
mari kita telaah, dimulai dari pemerdekaan sumber daya manusia, pemerdekaan aset lokal/budaya, pemerdekaan intelektualitas, pemerdekaan keinginan, pemerdekaan/pembaharuan agama, dan pemerdekaan lainnya...
 
budaya egaliterian yang dahulu menjadi tajuk cerita-cerita tentang bangsa lama yang bernama minangkabau, tampaknya hanya menjadi dongeng yang akan sulit untuk diwujudkan, perandaian menjadi yang terhebat sehebat iskandar the great pun menjadi mimpi sang kapiten kapal tanpa armada, cerita tentang sebuah kerajaan yangtak pernah terakui kewenangannya menjadi keabsahan absolut yang menjadi cerita lokal para suku/luhak di minangkabau, tapi ingat semua itu tak lebih dari cerita lokal yang tak bisa digeneralisir sebagai budaya minangkabau secara absolut dan general.
 
pemerdekaan sumbar secara konsisten sudah saatnya menginkonsistenkan ambisi menjadi yang terhebat, mulai angkat derajat para dhuafa disekitar kita, lalu kemudian kita berbicara tentang sistem yang lebih luas. pencapaian sistem yang mempunyai tingkat manfaat yang teruji, akan sangat bijak bila telah diujikan pada tingkatan minor...
 
pendidikan yang seharusnya menjadi ujung tombak pencapaian peningkatan kualitas sdm terbukti belum bisa menunjukkan geliatnya... mari, peningkatan effisiensi operasional dapat dicapai ketika makin banyak partisipan yang mau membantu pencapaian ini, atau yang biasa kita kenal dengan aksi massa.
 
solusi alternatif yang saya tawarkan adalah penjaminan pendidikan (kredit lunak rendah bunga) untuk para pemuda melanjutkan pendidikan kesemua jenjang yang mereka mau. perkembangan bank nagari yang sudah memungkinkan adanya transaksi internasional (saya coba kemarin dengan western union) menjadi sebuah solusi bahwa pemerintah daerah dan pejabat bank terkait memberikan sebuah alternatif solusi untuk peminjaman dengan mengatasnamakan biaya pendidikan. dan artinya, permasalahan ekonomi yang menajdi penghambat kemajuan intelektualitas terjawab sudah. kerjasama dengan berbagai pihak untuk membantu sang murid menyelesaikan pinjaman setelah masa pendidikan atau dalam tempo tertentu menjadi pilihan yang akan sangat membantu. ini kita sebut dengan kekuatan modal.
 
peningkatan produktifitas seringkali disalah artika sebagai penggunaan teknologi hightech yang luar biasa mahalnya, dan kasus ini kita jumpai dengan fakta pemesanan laptop oleh dpr yang kemudian dibatalkan. effisiensi dan efektifitas dalam pengkonsumsian informasi menjadi hal luar biasa disaat sebagian besar masyarakat dunia ketiga masih terpatut pada peningkatan standar ekonomi, sehingga dengan upaya tersebut maka pencapaian dalam bidang  pendidikan khususnya mendapatkan akselerasi yang dapat menjadikan masyarakat bermetamorfosis menjadi masyarakat global dunia pertama.
 
masihkah kita ragu dengan sumbar merdeka? sedangkan dari apa yang saya paparkan semuanya tak lebih besar biayanya dengan modal kampanye menjadi seorang bupati bahkan gubernur? jadi apa lagi yang kita tunggu...
st.jabok

--
abie - ando - st. jabok - arif
www.andodinejad.tk
YM: [ eaton_gai ]
the man who has no imagination has no wings to fly high [m. ali]
vision is the art of seeing things invisible [..]
a leader is one who dares to take the plunge, while others hesitates [..]
Leadership is a matter of having people look at you and gain confidence [..]
challenge requires some adventurers [abie-jiwandaru]

Satu Zaman, Seribu Penyangga

Pernahkah terdengar suara azan yang begitu menyayat hati?
Suara azan yang datang disaat badai tsunami menghantam.
Disaat gema orang-orang fakir memekakkan telinga.
Disaat apatis melihat orang-orang terdzalimi.

Patutkah air mata membayar semua?
Disaat beribu-ribu masjid berdiri megah.
Disaat berjuta-juta manusia memekikkan kepeduliannya.

Sudah berlalu,
Disaat pendidikan dinafkahi oleh keringat orang lain.
Disaat berjuta-juta ibnu sabil terputus karena kehilangan penyangga.
Disaat para pemimpin diharapkan, disaat calon pemimpin dibentuk.

Setahun akan berlalu, puluhan tahun bahkan
ratusan hingga ribuan.
Kedzaliman akan bertemu keadilan.
Disaat buih-buih itu hilang tersapu oleh dominasi lautan.

Ombak akan datang begitu juga angin.
Apakah pemimpin akan terus terpencar?
Disaat ratusan calon pemimpin menatap langit.
Dan bertekad merubah segalanya.

Abad itu akan datang, peradaban itu akan muncul.
Bukan disaat satu dua orang menjadi satu.
Tapi ratusan calon pemimpin itu bersatu.
Untuk tumbuh dan bertekad perubahan hanya tinggal waktu.

Teratai pun mekar,
Pemimpin mendapatkan rakyat untuk dibela.
Tenggelam dalam tanggung jawab.

Apakah zaman bisa melukai?
Bila bukan satu-dua, tapi berpuluh,
ratusan bahkan ribuan dalam satu zaman.
Beda tempat dan ruang, dalam satu visi yang sama.

Pemimpin, siapakah kau? Dan yang kau bela?

[publish at: 03 Februari 2006]

28 Maret 2007

take a knowledge to develop and faith ur faith to conquer a world.. [abie]

just a script

"Dalam pandangan ahli-ahli sjair zaman emas diletakkan pada permulaan pergaulan manusia, di tengah-tengah kegelapan dan kekasaran adab masa jang pertama itu. Sebaik-baiknya diletakkan di sana zaman besi. Zaman emas bagi persekutuan manusia tidak terletak di belakang, melainkan di hadapan kita. Masa itu kelak akan memperlihatkan masjarakat yang sempurna. Nenek moyang kita tidak menampaknja, anak tjutju kita akan sampai ke sana, kewadjiban kitalah membuka djalan bagi mereka" De saint simon dalam Hatta PENGANTAR KE DJALAN ILMU DAN PENGETAHUAN, sebuah buku yang di buat dalam pengasingan

25 February 2007

25 february 2007

lelah..
tapi coba kau lihat...
inspirasi, harapan, cita menajdi sebuah logika realita
menari diatas kesangsian, yang kau sebut angan-angan
.
bila jemariku bisa berbicara
satu hal yang akan coba ku katakan
keringat yang suka menggoda
adalah kawan, bergumul dengan mesranya penat
.
kau tak melihat
tapi kini aku mencium bau wangi
wanita yang duduk disampingku
dan kami hening dalam diam
.
mencari angan, mencari kegalauan
tapi melihat pun cukup
biar nasib yang menuntun kemudian
.
tidak lari oleh pengkhianatan
atas logika
atas realita
atas keinginan
.
menjadi kuat
disaat hati sedikit lemah
oleh pemujaan
dan aku terlelap
.
untuk dia yang dikanan...

24 February 2007

terima kasih raga

menatap langit
burung besi meraung..
mencoba bangkit..
terima kasih raga..
entah sampai kapan kau akan tegap..
mencoba menjawab semua panggilan..
lalu lalang kereta roda empat..
alunannya merombak ritme..
lamunan..
disudut..
anak kecil beradu mata..
dalam senyum..
yang serupa
dulu pernah menyapaku...
hangat..


--
YM: [ eaton_gai ]
gination has no wings to fly high [m. ali]
vision is the art of seeing things invisible [..]
a leader is one who dares to take the plunge, while others hesitates [..]
Leadership is a matter of having people look at you and gain confidence [..]
challenge requires some adventurers [abie-jiwandaru]

14 February 2007

tak perlu ada asa karena inspirasi telah menjadi abadi

dia lelap... nyenyak...
lalu kami meratap...
sedikit yang menatap...
kebelakang lalu berputar kedepan... jauh...

itu bunga bangsaku...
tumbuh, bersemai bukan di hutan bangsaku... malang...
kerena seorang prajurit
menelisik peluru diantara madu...

dia lelah
tapi tak menyerah
mencari menang, kalah.. pilih....
tapi tidak menyerah...

menjadi memori...
atas inspirasi...
besok...
atau lusa...

prancis - jakarta...
terisak, tersedih, tersedu...
telah gugur bunga bangsaku...

history will absolve you..

--
st. jabok

13 February 2007

senyap

dia pergi...
dan hari ini senyap...

memori itu tak berulang
walau hendak dipaksakan...

untuk dia yang tak pernah ku kenal dan mengenalku...
atas nama inspirasi..

10 February 2007

Hidropower, wacana usang yang meminta perhatian (bagian pertama)

Awalnya saya berpandangan sama dengan mahasiswa awam, hidrolika dalam teknik terlalu dominan berada dalam teknik sipil, hingga satu orang dosen, pak agus martono, direktur pusat studi jerman UGM, dalam satu kesempatan mengenalkan saya dengan hidrolika.

Dalam paparan beliau, disebutkan dalam disertasi atau tesis beliau, saya lupa diantara keduanya, tentang bentuk “pulau” yang terbentuk akibat adanya aliran pada air sungai, dan beliau mengemukakan bentuknya yang serupa dengan bentuk anjing laut.

Tiba-tiba terbesit dalam pikiran saya, bahwa bentuk itu serupa dengan bentuk “fin” yang aerodinamis, sehingga secara tidak langsung ada keterkaitan bahasan tersebut dengan teori yang sedang saya pelajari.

Bila dapat disederhanakan, maka perbedaan model pendekatanlah yang membuat seolah-olah bahasan ini terpisah satu sama lain. Singkatnya, dalam bahasan ini beliau mencoba mengemukakan bahwa bentuk pulau akibat adanya aliran air tersebut berbentuk yang seperti saya tuliskan, sedangkan pendekatan ideal untuk menjadikan bentuk itu aero-hidro dinamis adalah berbentuk fin, atau dengan kata lain baik aliran air maupun bentuk pulau bisa diatur dalam beberapa pengkondisian, yang artinya aliran air pun, berikut laminar atau radial dapat dikendalikan dengan pengkondisian tertentu.
----

Drainasi atau pengkanalan atau lebih akrab dengan sungai buatan dapat dikondisikan untuk mencegah adanya luapan, banjir, pengairan dan sebagainya, yang hal tersebut dapat dianalisis oleh berbagai pendekatan, yang pada saat ini sangat dominan dianalisis oleh teknis sipil.

Ini juga yang akhirnya membuat saya bersikukuh dengan konsentrasi yang saya ambil, hidropower, berikut mempelajari hidrodinamika, dan mesin-mesin yang berkaitan dengannya, seperti pompa, turbin, dan lain sebagainya. Konsentrasi ini yang esoknya saya perkirakan akan membantu saya sebagai wawasan untuk melakukan pengkondisian aerasi, pengairan, baik sungai, kanal maupun yang lainnya.

Secara singkat, hidro power, adalah tenaga yang dihasilkan dengan memanfaatkan tenaga potensial (head) akibat perbedaan ketinggian, walaupun sebenarnya secara teoritis perhitungan hidro power juga melibatkan kecepatan sebagai turunan dari data pertama, yakni ketinggian.

Bila mengacu pada potensi alam yang ada di Indonesia, maka dapat dinyatakan bahwa hidro power akan sangat potensial untuk dikembangkan. Akan tetapi perlu diperhatikan pula cara pengembangannya, tentu berbeda dengan tenaga-tenaga lain yang dapat dihasilkan secara besar-besaran, tenaga hidro yang merupakan tenaga terbaharukan merupakan tenaga yang bisa dikembangkan dalam kuantitas kecil namun karena potensinya yang tersebar luas maka dapat dikembangkan secara massif. Pola ini yang ternyata kurang menggiurkan bagi dunia industri dan pemerintah yang banyak terpengaruh dengan cashflow dari dunia industri, akan tetapi perlu diperhatikan untuk pengembangan kawasan (khususnya kawansan rural area) potensi tenaga terbaharukan ini yang menjadi prospek yang sangat menjanjikan. Sekali lagi hal ini terpaut pada pola pengembangannya.

Sebagai salah satu tenaga yang menguatkan integrasi tenaga terbaharukan, maka potensi hidro power di Indonesia harus segera dijadikan bahan kajian sistematis dan berkelanjutan dalam wacana, baik kalangan akademisi maupun kalangan masyarakat. Sehingga secara tidak langsung penguatan pola pikir bangsa terhadap tenaga hidro akan selalu bertambah kuat dan dalam.

AA - ABie
Technology Studies
www.legasi.blogspot.com

04 February 2007

demi waktu

waktu ku habis
dan tanda itu telah muncul
menunggu beberapa tanda lagi
untuk menjadikannya sempurna

demi waktu...

sayang kau tak peduli

apa yang menyenangkan...
beribu kata dilontarkan...
hanya untuk menenangkan...
menutupi satu kondisi...

dan apa yang menyenangkan...
bagi si pendengar...
mengambil kesimpulan...
kondisi ini akan selalu terkenang...
berikut orang-orang didalamnya...

ini yang membedakan biasa dan luar biasa....

sayang kau tak peduli

03 February 2007

lagu damai

ingin sejahtera
tidak banjir
tidak kering
tidak bencana

ingin makmur
tidak miskin
tidak dzalim
tidak petaka

tuhan
aku datang
jadikan hujan rintik
sinar matahari yangteduh

beri waktu
tegakkan keadilan
hujam kemunafikan
teror bagi pengkhianat

bunda aku pulang...

Bunda
Suatu saat aku akan merindu
menjadi berbeda di musim yang sama

hanya senyum
hanya tawa
hanya gembira

Jangan tanya
biar aku memilih

Di sisi mu aku hanya berbagi cerita
yangtak kubagi dengan yang lain

menjadi aku
di depanmu
hanya ceria

aku kelu wie...

aku rapuh wie...
pada rasa...
ada takdir...
jalan yang harus ditempuh...

banyak.. wie..
aku tak berdaya...
hingga.. satu wie..
yang bebas dan memilih terikat

pada kehendakku wie taat
aku kelu...

pada wie.. ini..
aku berserah...
menyerah...
janji dari sebuah rasa...

saat aku berontak pada takdir demi seorang wie, dan aku tersia-sia

02 February 2007

terima kasih

tuhan...
hujan itu turun kembali seperti kemarin...
tempo setiap langkahku melepas jejak kakiku...
apakah ini pertanda?

ya..
aku rindu hadirmu...

tuhan...
siram aku dengan ridhamu...
yang menggenapi intuisi dari mimpiku...
apakah terwujud?

ya...
aku rindu tuhan...

jadikan ini pesan bagi ku
untuk ku baca...
ku hayati...
bahwa aku masih hamba mu...

lahaulawaquataillahbillah...
innallaha maakum...

muda

lihat ke bawah kawan...
memang masih cukup muda...

yang muda yang buta
mencari sinar

disaat galau masih setia
disaat emosi masih berombak

buka mata,
dengar sebuah bisikan

hari esok untuk yang muda

dan kau yang muda
nikmati kebijaksanaan dengan letupan-letupan rasa

karena kau adalah sang pemuda

01 February 2007

AKU dan KITA

Malam ini berpendar, batinku
Mungkin pagi menyongsong, ujarku

Kegelisahan perlahan berkurang
Sebuah amanah berusaha dijemput dengan kepercayaan..

Aku, kau dan kita…
Imaji semu yang berubah menjadi realita

Siapa bilang ini mimpi…
Ini adalah bentuk istiqomah

Menjadikan diri berkualitas menjemput haknya
Walau noda dan debu selalu menggoda…

Aku dan kita
Menjadi mapan diatas logika

Tapi Aku dan Kita
Menjadi prioritas dalam realita

Menjadi kami…
Sang Pelopor…

31 January 2007

Tak seindah Nurani

Puisiku tak seindah KAMU
Tamparan hangat yang kerap menggoda keteguhanku

Tekad telah lama ku pasang
Dan ego telah lama ku pasung

Tapi apakah kau tahu?
Memori selalu menjadi godam disaat yang tak tepat

Keringat kemarin, bukti kesungguhanku
Berlomba dengan lenguhan panjangmu

Apa ini yang dinamakan takdir?
Berlomba terkadang sengaja mengalah

Pagi itu aku tersadar,
Ada kebodohan yang meratap

Menjadi badai tanpa alasan
Menjadi pengecut yang masuk dalam kekisruhan

Aku tahu dan kita semua tahu
Persaingan hanya sebuah legitimasi dari eksistensi

Seperti racun yang tertuang diatas madu
Seperti susu yang ternodai oleh setitik nila

Dan seorang kawan berujar ikuti NURANI!!

30 January 2007

rindu sore

siluet kirmizi..
langkah yang tersisa...
terpesona dengan terawang...

sebuah kenangan...
bisu dan bernyawa...
masihkah ada kata yang belum terucap?

ya, aku rindu jiwa yang terbagi...

23 January 2007

The Story not only begin from "The Good"

Sometimes have A lot of Things
Sometimes haven't A lot of Things
Need More Then Courageous for Survive
Pray to God and keep Trying
---
The Story not only begin from "The Good"
Time has changes one,two,three (click)
And All came to U,
And The Story now Begin
Once, Twice and Goodness fully loaded to U

(got it from my friends profile on friendster...)

Nasib

Aku tak akan menyerah
Masih terus berlari walau lemah

Aku tak akan berserah pada lelah
Masih terus menatap walau payah

Permainan ini sungguh melelahkan
Diombang-ambing dalam kotak pandora yang terkunci

Berusaha!!
Dipersimpangan nanti aku akan menunggu
dan berharap kau tidak menyerah
Kini ataupun esok...

20 January 2007

Permintaan Terakhir

Mereka minta aku tersenyum
tapi dengan apa?
hanya nafas yang masih tersisa

Mereka... dan Aku...
menamatkan masa mudaku
menjadi elang, menjadi kuda, menjadi gajah, menjadi harimau
menjadi binatang...

Aku pernah tersenyum
disaat luka mulai mengering dari ternganga
Aku pernah tertawa
disaat hati masih bergetar dan terasa

Mereka minta Aku tersenyum...
Dan Aku tertawa...
Lalu MATI...

Teruntuk Wanita

Teruntuk wanita-wanita…
Yang menunaikan shalat, berpuasa, dan taat kepada Allah

Teruntuk wanita-wanita…
Yang menutup aurat, rendah hati, pemalu, tenang dan berwibawa

Teruntuk wanita-wanita…
Yang menuntut ilmu, senang membaca, sadar dan meniti jalan yang lurus

Teruntuk wanita-wanita…
Yang menepati janji, yang dapat dipercaya, benar dan bersedekah

Teruntuk wanita-wanita…
Yang bersabar, beristiqamah dan bertaubat

Teruntuk wanita-wanita…
Yang berdzikir, bersyukur dan berdo’a

Teruntuk wanita-wanita…
yang mengikuti jejak Asiyah, Maryam, Khadijah, Aisyah dan Fathimah

Teruntuk wanita-wanita…
Yang mendidik para pahlawan dan menghasilkan para ksatria

Teruntuk wanita-wanita…
Yang menjaga kebenaran dan memelihara keteladanan

Teruntuk wanita-wanita…
Yang menjauhkan diri dari hal-hal yang dilarang

rindu hadirmu dalam kebimbanganku

kematian sang pengkhinat

Sakit…
Melihat mereka berteduh…

Apalagi yang dipertanyakan…
Pengkhianatan berbuah kekecewaan
Silakan mati dengannya…

Dirimu , etika…
Yang membuatmu terkutuk...

Tertawalah lepas…
Karena setelah itu kau akan merasa takut
Bagaimana Israfil memburu nyawamu

Lihatlah bagaimana mereka mati
Di ujung belati yang disimpan dibalik pinggang
Lihatlah bagaimana ajal menjemput
Di saat kekecewaan tidak diobati

Lihat… dan jangan hanya lihat…
Rasakan…
Setiap hentakan sang waktu
Menjadi ketakutan yang berima

Jika kau masih ingin tertawa
Maka silakan mati dengan tertawa

19 January 2007

Revolusi Ketiga

Agustus 1945, Mei 1998, dan kini tinggal menunggu…

Indonesia memerlukan sebuah Revolusi yang lebih bijak dan arif, Agustus 1945 Revolusi dilakukan dengan cara yang cerdas, memanfaatkan situasi penyerahan kekuasaan dari Jepang ke Sekutu yang ditandai dengan pemboman Hiroshima.

Revolusi kedua, Mei 1998, perubahan otoritarian yang telah menggerogoti setiap lekuk dari sistem pemerintahan, yang bahkan hingga kini, ketergantungan terhadap otoritarian itu masih belum dapat ditanggulangin dengan baik. Artinya system pemerintahan masih memerlukan perbaikan-perbaikan yang mmapu mengsusung demokratisasi dalam bahasa yang universal.

Banyak pihak menyebutnya Reformasi, akan tetapi dalam hemat saya, momen Mei 1998 menjadi bukti bahwa Revolusi terus bergulir mengusung perubahan yang lebih baik, dan melalui cara yang berbeda.

Revolusi ketiga, momen perubahan yang akan mengalami penyesuaian-penyesuaian panjang bentuk Kedaulatan Rakyat harus dilakukan dengan cara yang lebih cerdas, dan sistematis, perlu diingat Revolusi bukan berarti pemberontakan, kudeta atupun segala macam anarkisme yang ada. Pemerintah bisa saja mengusung sebuah Revolusi menurut hemat saya, Revolusi adalah sebuah perubahan, yang dilakukan dengan percepatan yang tinggi.

Revolusi Ketiga harus dilakukan, ketika berbagai tingkai inflasi sudah menggerogoti akibat ketergantungan pada Sistem Kapital, perubahan yang mampu menyelimuti ghirah semua pihak untuk berubah, menjadikan masyarakat mampu menggerakkan peradaban Indonesia menuju titik kulmulasi yang lebih tinggi dari sebelumnya.

Revolusi Ketiga harus mempunyai target yang jelas, dari pada hanya sekedar pengerahan massa besar-besaran untuk berubah, Revolusi Ketiga minimal harus mencapai target pengekangan etika pemerintahan dalam berkontribusi pada rakyatnya, yang berarti masih berkisar pada nasionalisme, artinya semua pihak harus berupaya eksis dengan cara yang dipilihnya sekarang, dengan masih memegang nilai kebangsaan sebagai salah satu etikanya. Setelah itu berangkatlah pada agenda-agenda yang lainnya.

17 January 2007

sang ular

mereka berjalan meliuk...
ke kiri dan ke kanan...
masihkah mereka lapar??

makanlah dengan kenyang, dan berikan selebihnya kepada mereka...
janganlah rakus...
karena kepalamu bukan hanya milikmu...

16 January 2007

bah...

bah... sudah bosan aku baca koran... bencana, bencana dan bencana saja isinya...
sebenarnya masih banyak yang bisa di ekpose di surat kabar harian negeri ini... tapi bila ini yang terjadi... pedihlah aku... semua hikmah yang tuhan beri, dan hanya bencana yang dikutip... mungkin hari ini ayahnya budi yang meninggal, atau saudaranya... entah siapa lagi besok... itu lah isi media negeri ini... bosan sudah aku baca koran... sudahlah!!

Recommended