DAFTAR ISI: tentang saya | being moderat | project5 | galeri | simple view | tanJabok.com

MAN BEHIND ME: muhammad, syekh abbas, afa, tan malaka, m.hatta, m.natsir, dt.ribandang-dt.ketemanggungan, umar bin khatab, ali bin abi thalib, etc...

as MINANG's: it isnt about narsism, every man shouldnt forget who they really are... if they do, they just burried their identity, let this be our opportunities/potentials, not threats... a half man dont know where they stand on...

20 September 2007

hilangnya pemaknaan lapar

Puasa yang memiliki makna menahan lapar walaupun tidak identik dengan lapar, kini mengalami pemaknaan yang bergeser.

Acara berbuka dan Sahur yang hampir selalu tidak pernah sepi dari makanan, menimbulkan tanda tanya, apa pemaknaan dari lapar itu sendiri bila kita yang berpuasa tak pernah seyogyanya merasa kelaparan. Acara berbuka dan Sahur yang diiringi rasa syukur sering kali menjadikan kita berlebih-lebihan, berbagai makanan kita sediakan, lalu bagaimana efek dimensional hablunminannass, hubungan dengan sesama manusia lainnya. Apakah kita yang berpuasa merasakan bagaimana manusia-manusia yang terpaksa berpuasa karena ketidakmampuan ekonomi.

Lalu apakah kita akan kehilangan pemaknaan tersebut karena terlupa memaknai arti lapar itu sendiri?

Wallahualam bishawab...

No comments:

Recommended