DAFTAR ISI: tentang saya | being moderat | project5 | galeri | simple view | tanJabok.com

MAN BEHIND ME: muhammad, syekh abbas, afa, tan malaka, m.hatta, m.natsir, dt.ribandang-dt.ketemanggungan, umar bin khatab, ali bin abi thalib, etc...

as MINANG's: it isnt about narsism, every man shouldnt forget who they really are... if they do, they just burried their identity, let this be our opportunities/potentials, not threats... a half man dont know where they stand on...

30 June 2007

dream

never end your dream...
even theres only ur own shadow at ur back

20 June 2007

a 'mean' of leadership

Leadership is a matter of having people look at you and gain confidence [..] [anonim]

dingin banget


hari ini jogja dingin banget, tadi malam gw berusaha tidur nyenyak pakai obat alergi yang ada obat tidurnya... wow, semalam-an gw gak inget apa-apa... [namanya juga obat tidur.. hehehe...].


pagi pas bangun, dingin banget... ternyata pagi ini hujan, dan tanggung banget dinginnya... akhirnya coba bikin teh anget, sampe makan... gak ampuh... cari pisang buat direbus... masih gak ampuh...


ampun deh... dingin banget euy...

mikroview


lihat deh gambar ini...
coba kita lihat dalam skala yang lebih besar, tentunya gak akan seindah ini...
mungkin bisa jadi kita mencaci kenapa harus ada sampah yang berserakan sembarangan, tapi dalam skala mikro yang lebih kecil, satu kata yang terpikir pertama kali INDAH!!

saya yakin banyak yang setuju dengan saya, klo mau dilihat sebagai simulasi dunia yang kita hidupi sekarang... mungkin banyak orang yang akan merasa hidupnya begitu indah, udah ketauan orang seperti itu kurang mencoba melihat ke sekitarnya... coba lihat kesekitar dalam sudut makro yang lebih luas dari hanya sekedar "gw", mungkin sebuah senyum terakhir layak disimpan untuk malam ini...


ce ya guys... keep rocking d field...

18 June 2007

Hidropower, wacana usang yang meminta perhatian (bagian kedua)


Perkembangan Dunia dewasa ini memiliki ketergantungan yang sangat besar sekali pada sektor Energi, bagaimana sektor Energi mampu mempengaruhi sektor Politik dan Ekonomi tentu menjadi korelasi yang unik untuk dideskripsikan. Banyak permasalahan di Dunia ini memiliki korelasi yang sangat dekat dengan problema-problema pendistribusian energi, menipisnya cadangan bahan bakar fosil dan berbagai efek terhadap Lingkungan yang diakibatkan oleh proses produksi energi dan pemanfaatan energi. Yang bahkan dikarenakan ketimpangan pendistribusian energi ke seluruh dunia, menimbulkan problema-problema besar di sebagian belahan dunia, seperti krisis ekonomi dan peperangan.

Energi bukan hanya sebuah komiditi, tetapi juga adalah sebuah ide, konsep intelektual yang menonjol dalam sejarah keilmuan modern and teknik rekayasa (Dorf, 1977).

Dalam perkembangannya dewasa ini, tidak disadari pengkonsumsian energi telah didominasi oleh kegiatan industri. Pengkonsumsian energi yang besar ini mempengaruhi pola pengembangan energi, dimana pola pengembangan energi berkonsentrasi pada skala kuantitas, besarnya energi yang dapat dihasilkan oleh sebuah pembangkit energi, atau dengan kata lain pembangunan pembangkit energi pada umumnya terpusat pada satu kawasan tertentu.

Pada perkembangannya pula pengembangan energi bergerak dari satu titik marginal yang bertujuan menopang pengembangan peradaban (civilization) menjadi bertujuan menopang kegiatan perekonomian. Dan pada akhirnya proses ekonomi ini mendominasi pengembangan energi yang sedikit menimbulkan krisis dalam pengembangan peradaban, yang bermuara pada tidak terselesaikannya permasalahan kemiskinan, krisis ekonomi dan lain sebagainya.

Pengembangan suatu kawasan memerlukan suplai energi yang cukup, sehingga mampu menjadi penopang kegiatan-kegiatan pengembangan didalamnya, baik masyarakat, pendidikan, ekonomi dan berbagai macam lainnya.

Upaya pengembangan energi yang terpusat hendaknya mulai didistribusikan dan menjadikan tiap-tiap kawasan menanggung energi yang diproduksinya masing-masing.

Kerusakan Lingkungan, Polusi, yang diakibatkan oleh proses produksi dan pemanfaatan energi telah menjadikan pengembangan produksi energi dan pemanfaatannya dikonsentrasikan pada satu areal yang untuk mengurangi penyebaran polusi pada kawasan yang lebih luas.

Dua permasalahan diatas dapat diselesaikan dengan pengembangan energi yang lebih ramah lingkungan dan pembangkit energi yang tersebar, sehingga bukan saja menanggulangi permasalahan lingkungan, tetapi juga mampu menopang kemandirian suatu kawasan.

Indonesia yang merupakan negara tropis yang memiliki permasalahan yang sama dengan permasalahan yang berkembang di dunia secara umum. Krisis ekonomi menjadikan Indonesia sulit untuk berkembang, dilanjutkan pula oleh kekurangan konsumsi energi listrik yang menjadikan terhambatnya segala aktivitas yang berkaitan dengan listrik.

Tidak mampunya setiap kawasan untuk memproduksi energinya masing-masing menjadikan proses kemandirian dan pembangunan yang diusung oleh otonomi daerah mengalami hambatan yang sangat berarti. Pembangunan-pembangunan infrastuktur tidak ditopang oleh kemandirian masyarakat dan kegiatannya.

Energi alternatif sangat memadai dalam menjawab hal ini. Perkembangan teknologi yang sudah sedemikian maju dan pesat, menjadikan permasalahan energi elternatif ini bukan hanya sekitar “waterwheel” dan kincir angin. Biomass, Bio-Fuel, Hydro Power, Wind Power, dsb menjadikan pengembangan energi ini menjadi prospek atas keberlangsungan pembangunan. Effisiensi dan Efektifitas yang menjadi icon dalam pengembangan teknologi juga menjadi obsesi besar dalam pengembangan energi alternatif.

Hidropower adalah salah satu terobosan penting dalam ilmu pengetahun, konsep "perpetual motion' yang menjadi dogma bagi kalangan ilmuwan sejak abad ke-4 M memberikan terobosan-terobosan penting dalam ilmu pengetahuan [lengkap bisa dibaca di [http://www.hp-gramatke.de/]. Dimulai dari Da Vinci memberikan desain sebuah sistem mekanis yang bersilus berkelanjutan hingga leibniz yang menemukan bilangannya dalam rangkan menjawab dogma tersebut.

Hidropower yang diawali dengan pengembangan "water wheel" memberikan sebuah konklusi menarik tentang pengembanagan teknologi bahan dan teknologi secara umum. Bidang Energi yang menjadi poin penting dalam kemajuan seolah disamarkan untuk mendistribusikan keuntungan dalam satu areal kawasan.

Amerika Serikat mengetahui ini, hampir lebih dari 50% sumber energinya di impor dari negara-negara lain [bahan bakar minyak]. Kanada, jepang, Swiss menajdikan hidropower ini sebagai kekuatan terbesar mereka dalam bidang produktifitas energi. German yang saat ini menjadi pengusung dan "world leader" dalam bidang energi alternative memberikan sebuah terobosan menarik yang bukan cuma sekedar teknologi sederhana yang sering kita pahami.

Realitanya semua negara yang dilewati garis khatulistiwa memiliki potensi hidropower terbesar di dunia. Indonesia negara kepulauan yang bisa memaksimalkan garis pantai terpanjang diseluruh dunia dengan "Tidal Power" yang memanfaatkan gelombang pantai.

Kawasan Indonesia Timur sudah mulai berbenah dengan membangun 600MW "Hydro Plant" dikawasan Poso yang belum dipublikasikan secara gamblang ke media.

Secara Teknis, pengembangan Energi Hidro di Indonesia adalah hal yang sangat memungkinkan, akan tetapi kebijakan-kebijakan politis Pemerintahan yang sering kali menghambat pengembangan tersebut. Sehingga sudah saatnya Indonesia berbenah mempersiapkan sistem konversi energi dari "oil fuel" ke "alternative energy" dimana hidro power merupakan salah satunya. Dan menajdi pertimbangan kita pula untuk turut serta mengembangkan "Point of View" dalam menopang pengembangan SDM yang menjembatani terwujudnya hal tersebut.

17 June 2007

dun let d curiosity make you fall

even d curiosity dun make you up in d morning...
in sum part, it just make evening darker...

then what should u do??

if me, let it be d past...
every part will bcome d past...
n every past will make a new of you...

so, dun let d curiosity just to hold u in d cage...
we even not a bird...

kapal pecah

weih...

kamar berantakan banget... kayak kagak ke urus selama bertahun-tahun... mau seh beresinnya, taku ntar ada yang hilang-hilangan aja karena diberesin, trus ntar gw nya nyesel kenap juga diberesin gw jadi lupa barang-barang gw dimana...

gak berantakan juga seh tepatnya, penuh banget... fotokopian-fotokopian diktat kuliah numpuk dipojok sana sini... nungu bentar aja deh, mudah-mudahan kelar tahun ini, semua kertas-kertas bisa gw beresin atau gw warisin...

huhuhu... suntuk juga jadinya...

perempuan kaca

berdiri dibalik lemari kaca
tertelanjangi oleh geliat mu sendiri

lebih suka menjadi penari
bergemulai dan menambah tebal bedak dengan sedikit lipstik

yah lipgloss juga boleh
dan sepasang anting yang tak pernah terpakai

perempuan kaca
tertelanjangi

lebih baik bersembunyi
tak terlihat dan tak tercemar

karena kaca kadang sedikit berembun dan bernoda
dan kau tertelanjangi oleh imaji sang pengaca

apakah salah??
lakukan semau mu

kau berdiri disana dari pada bersembunyi
dan mereka melihat dan berimaji

karena mereka menyelematkan imaji mereka
dan kamu menyelamatkan pesonamu

tertelanjangi dalam imaji
andai kau memilih bersembunyi

tentu mereka pun tak terinspirasi
berimaji dalam siang terang

16 June 2007

namanya "tertawa"

senyap dengan tawa
kata hati kecil melihat rona

nyawanya tak bertubi
hilang ketika terperosok

apakah ambisi mulai berontak??
dan nurani memilih bersembunyi??

tengok kata kepala
didalamnya tak ada berhala

hanya kita
sedang tertawa

14 June 2007

proses "blur" pada pencarian jati diri

aha!!
--

masih banyaknya orang-orang yang terjebak dalam pencarian jati diri sekarang ini perlu dipertanyakan "sejauh mana pendidikan mampu memfasilitasi-nya menjadi insan kamil"? at least bagi dirinya sendiri...

banyaknya fenomena interest individu melanjutkan pendidikam adalah untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. tapi sampai kapan hakekat ini terus bergeser, bahkan hingga ajalnya menjemputnya masih bertanya-tanya tentang ketidak puasan yang telah dicapainya selama ini...

mengatakan tidak menyesal memang mudah, tapi apakah itu yang tersimpan dalam hati yang terdalam? apakah pertanyaan dasar "siapa aku?" sudah terjawab.

yah inilah kemajuan, semua berlomba-lomba mencari kebutuhan yang tidak dibutukan, pertanyaannya sampai kapan??

entahlah, saya pun tak bisa menjawab...

malakok, identitas global minangkabau

banyak yang bertanya tentang malakok ketika pertama kali saya bersikukuh tentang di "imburse" nya kembali budaya malakok dalam minangkabau...

etnis minangkabau bisa dibilang heterogen, ada yang keturunan cina, arab, india, persia, melayu tua, melayu baru, dan sebagainya.

pijakan kuat tentang terbukanya minangkabau dalam budaya global adalah, ditariknya urang sumando (laki-laki) dari luar minangkabau. tapi tentu tidaklah seperti itu semuanya, walaupun bisa dibilang mayoritas referensi (dalam konteks minangkabau) menyatakan seperti itu.

bagi seorang yang mampu menangkap essensi ini, pastilah ada suatu perundangan/hukum dimana individu-individu diluar minangkabau mampu masuk dalam minangkabau, dan kemudian pertanyaannya "bagaimana"?

satu pertanyaan terjawab dengan urang sumando, lalu kemudian timbul pertanyaan kemana laki-laki hebat yang ada dalam minangkabau jika beristrikan diluar minangkabau, tentunya ini menjadi pertanyaan berikutnya. bagaimana proses nya??

lalu timbul sebuah sistem yang bernama malakok, menjadikan seseorang beridentitas minang. kemudian muncul lagi pertanyaan, bagaimana aplikasinya...

sepanjang pengamatan saya, dengan memberikan gelar pada tokoh-tokoh masyarakat rantau non minang sebagai salah satu bentuk aplikasi tersebut, lalu kenapa malakok ini tidak dilegalisasikan saja demi tersebarluasnya faedahnya. tentunya aplikasi malakok ini bergantung pada individu dan masyarakat [suku] yang terkait.

sehingga dengan ini kita akan mampu menyatakan minangkabau bukanlah budaya yang berpandangan sempit dan penuh proses internalisasi, tapi merupakan sebuah budaya yang bisa dimasuki oleh siapapun, karena sifta terbukanya terhadap globalitas...

perubahan sistem tanah ulayat

merubah suatu sistem masyarakat adalah suatu keniscayaan, tapi merubah sebuah tatanan tanpa merusak nilainya dan mengadaptasikannya dengan sistem yang berlaku sekarang adalah mempercepat kemajuan tanpa melukai yang sudah ada.
-----

tanah ulayat harus segera disesuaikan dengan perundangan yang ada... lalu menjadi tanah komunal yang memiliki legalisasi atau mencari induk semang dalam perundangan yang berlaku.

pilihan selalu ada, diantaranya menciptakan sebuah legalisasi masyarakat adat, sehingga sebagai gambaran satu suku memiliki MoU yang dapat disebut dengan "palakat" atau sebagainya...

MoU tersebut menjadikan fungsionalitas masyarakat adat memiliki basis legal untuk kemudian mendaulatkan seluruh kekayaan dan hartanya atas nama fungsionalitas adat.

--
hemat saya pribadi alangkah baiknya jika permasalahan tanah ulayat pusako tinggi ini dinisbahkan sebagai harta wakaf, dan sama dengan pemikiran HAKA [Abdul Malik Karim Amrullah] yang mengemukakan posisi tanah harato tinggi sebagai harta wakaf.

saya pribadi lebih mengacu pada hukum wakaf untuk menjamin dinamisasi pertambahan dan pngurangan harta tersebut demi kepentingan-kepentingan yang telah disepakati tidak tertulis dalam adat mengenai penggadaian harta pusaka tinggi.

sehingga dengan ini tidak perlu lagi kita menggunakan istilah gadai, taip cukup jual beli, karena harta tersebut dapay bertambah dan berkurang sesuai dengan keadaan para masyarakatnya.
--

jika legalisasi tanah ulayat ini telah berhasil dilakukan maka, berikutnya dengan mengikuti hukum agraria republik indonesia tentang penggunaan sewa dan jual beli, maka harus pula disesuaikan sehingga permasalahan sewa yang hanya meninggalkan waktu yang terbatas menajdi terikat dengannya, sehingga tanah-tanah ulayat yang dipergunakan oleh pihak di luar suku dapat diselesaikan dengan merujuk pada sistem yang berlaku.

singkat kata dengan reformasi pada bidang ini, akan banyak kemajuan yang akan datang ke bumi minangkabau dengan cara membuka jalan bagi masuknya kemajuan, kan tetapi hendaknya para mamak dan kemenakan selalu bersikap bijak dan waspada, jangan sampai harta suatu suku tidak mampu bertahan untuk generasi berikutnya.

bercerita tentang adat

tak perlu bersikeras apakah adat-adat lama masih bersikukuh dengan cakarnya dan mampu mempengaruhi ribuan bahkan jutaan orang yang hidup didalam suatu sistem sosial adat tersebut.

seperti para pakar teknologi yang memberikan teorema-teorema abstract yang hanya menyuguhkan kita bentuk akhir/hasil dari teoremanya. maka bagi seorang penghayal atau mempunyai imajinasi tinggi [IQ red.] dapat menjangkau apakah adat yang lama masih mampu menciptakan satu tatanan nilai yang masih dianggap mampu bersaing dalam kancah global.

seringnya kita berargumen dan memaparkan teori tapi seyakin itukah kita dengan nilai-nilai yang kita usung, tentunya sang pribadi layak menajdi jaminan. harga hidup dan mati, masa depan hingga kemakmuran menjadi pilihan, adakah orang-orang yang benar-benar berhati baja mempertaruhkan hati dan pikirannya hanya untuk merumuskan dan mengoreksi tentang sistem sosial. ada tentunya...!!

pertarungan ideologi selalu diakhiri oleh salah satunya menjadi pengkhianat bagi ideologinya sendiri, atau memilih berkabung atas matinya perjuangan. tapi tak cukup mudah juga menyatakan "mine in yours". semua itu bisa dilihat kompleksitas aksara dan range pemikrian menjadikan salah satu pemikiran menjadi bagian detail dari pemikiran lainnya, karena tidak selalu ada absolutisme dalam sebuah pemikiran selayaknya sebuah kata disusun oleh berbagai huruf.

peradaban perlu menilai dan menemukan orang-orang yang menjadi penuntun mereka menciptakan peradaban yang baru, karena peradaban selalu disusun sebagai sebuah sistem yang stabil, mengenerasikan diri untuk mengimbangi chaos yang setiap kali muncul seperti letupan-letupan kecil diseluruh permukaannya.

karena dalam setiap zaman mencatat, orang-orang tersebut hilang dan tersapu oleh lajunya waktu, sedangkan kita tak sanggup melihat dalam satu kedipan.

juz trying

when a cold heart try to be warm...

did it see a rainbow???

juz trying...

ritual lama

miz de moment...

when i had a vision...
when i could see d sky without cloud...
when i could put my range far away from there...

i miz dat moment...
when everything black i see as white...
i miz de moment when im being a loyal prayer...
dat put d sky on my chin, and mustadhafin in my shoulder...

i miz to being me...
a long time to go...
to be me...

12 June 2007

menarik urat syaraf

meronta, mencoba menarik urat syaraf...
siapakah kini?? apakah aku yang terlihat dalam terang
ataukah aku yang terlihat dalam gelap

nyanyinya suntuk
gilang gemilang dalam rona

esok hari akan tiba
disambut camar dan gemulai angin

tak sedingin pagi kemarin
mudah-mudahan...

11 June 2007

senin pagi

entah apa kata setan bila melihat kawannya disini...

menyambut pagi dengan dingin disaat musim panas mencoba menyapa...


hari ini pagi dingin dengan panas terik disaaat siang...

arrggghhhh... kemana lari suasana, tak sanggup tanpa bayangnya...


esok hari tak ada yang tahu, tapi mungkin esok aku ada disana, sendiri...

07 June 2007

i miss this dialogue...

just a note:

Spekulasinya bhw perjalanan perkembangan koloni manusia hampir miripdengan gurindam. bersajak AB-AB. demikian juga dengan jalan sejarahmanusia. selalau saja jika digeneralisir memperlihatkan perulangandari masa satu masa ke masa berikutnya. Jika dahulu sebelumnyadaripada masa sebelum ini, penekanan pada individu lebih dominandibadning kelompok atau system. masa itu individu membangun kelompok.Lalu persis semasa sebelum skrg penekanan lebih banyak pada kelompokyg tersistimasi. System kelompok lantas membangun individu. Lalupersis semasa setelah itu (mungkin saja baru mulai saat ini ataumungkin telah mulai bbrp waktu yg lalu bagi sebagian org atau tak akanpernah mulai bagi yg lainnya), system kelompok mulai kehilangan akal.individu yg terbangun didalam nya mengobrak abrik system itu sendiri.namun gejala selalu saja benar. yg suka salah hanyalah yg mengamati.maka terlihat bahwa pengembangan kembali tertumpu pada individu.gejala jaman pencerahana baru mulai terlihat dalam bbrp lapisanindividu. itulah jaman gelombang kearifan dan spirituil. kesadaran bhwnilai kebaikan perlu dikembang biakan di lingkungan sendiri yg dimulaidari diri sendiri. memang tak ada pilihan krn tak akan pernah ada orglain yg akan menyemaikannya utk kita. bahkan menabrak batas negara.Romantisme nasionalisme terkelahkan oleh romantisme harmonisasi. inimasuk akal saja. krn setiap kita membangun atribut eksklusif apapunatas diri atau kelompok maka segera kita membangun batas dengan yglain. sementara harmonisasi tak mungkin terjadi jika tak berada dalamkesetimbangan keseluruhan. lantas jika hal diatas benar makasystem/idiologi negara sudah tdk lagi merupakan isu yg perludipusingkan. mulai saja dari tempurung kepala sendiri2. bahwa kitaperlu bekerja juh lbh keras dari saat ini dg benar dan memperhatikanlingkungan sekitar kita serta dukung mendukung satu sama lain.sayang sekali bhw tan malaka, bung hatta, bahkan socrates tak ada dimasa ini. jika ada mungkin kita akan mendengar pendapat mereka ygberbeda dari apa2 yg pernah mereka sampaikan. maka dari itu. segalanya ada dipundak dan persepsi kitas sahaja.tapi kalao indonesia rasanya tak perlu begitu memusingkan hal ini.kalo dilihat riwayat, memang kita hanyalah humus dari peradaban.menyuburkan mereka dari pinggiran wilayah peradaban utama. yg jelaskita ini adalah tak berakar. mulai dari candi barobudur sampai gedungdavinci, semuanya dalah karya org2 pendatang. dulu para leluhur kitaberhasil menepikan para penetap sebelumnya dg membawa peradaban2 ygtelah tak terpakai di daratana utama. dan skrg kita pun mulaitertepikan oleh pendatang2 baru yg akan jadi leluhur baru buatgenerasi berikutnya. lalu dimanakan pijakan kita melihat realita ygada ini? [a friend]

asik... nongol juga...
---

setiap kamar ada ruang, setiap ruang ada yang emnempati dengan ritme dan bahkan nafas busuk yang tak akan ingin kita hirup, tapi tetap dia sekamar dengan kita
---

wajah peradaban tak pernah sama tapi seorang kawan selalu mengatakan mereka berjalan dalam ritme yang sama, hanya saja kadang pengamat pun tertipu dengan gemerlapnya...

mengulangnya tak perlu kerja keras, lepas semua atribut demi sebuah niat yang bijak... kesejahteraan, bagi semua, dan tentu kita ada didalamnya... entah apa kata socrates melihat kita yang hanya mencoba menjadi lecture dari dalam lemari kaca... tentu hatta juga akan tertawa ringan... esok sore tak jadi main bola kata tan malaka, ada gerangan aksi massa di negara ku tentang "nafsu"... lalu kata syahrir, lebih baik aku bermain dengan anak kecil, karena masa depan adalah mereka bukan aku... [jabok]

Tak begitu lama berlangusng ketika continent masih dianggap planet. Bahkan hanya sampai ditemukan "curragh" sebelum kapal kecil melayari laut, segera saja pradaban tercampur baur. Imigran china primitif menjadi org indian di tanah amerika. Ketika itu nenek buyut colombus un belum dikawini oleh kakek buyutnya. Tak sempat menunggu pesawat terbang ada, kamar2 peradaban mulai menggeser dindingnya kehalaman rumah. Dan saat ini peradaban bahkan sudah tak punya rumah. Yang ada hanya peradaban global. Manusia.. manusia... manusia. Tak penting minang, tak penting jawa dan tak penting indonesia. Perdaban kita bahkan sedang menunggu sandingan barunya yg tak kunjung juga datang. Atau jangan2 telah pula tercampur disini.Lalu tak lama setelah "spearman" jadi trooper yg populer di awal perkembangan militer, bangsa sparta mulai membangun pasukan khusus. Ini menimbulkan banyak kekuatan berimbang dari para veteran tentara sparta. tak ada diantara mereka yg tak takut pada temannya. Tak ada legitimasi kekuasaan, maka dicetuskan elemen politik baru disebut parlemen. lalu ini lah yg kemudian disebut dengan demokrasi. lahir dari rasa saling takut dan sungkan para sejawat dan kandidat2. Lalu jaman menggiringnya menjadi lain. Demokrasi diperlukan krn rakyat takut pada penguasa. Hehe... lalu bergulirlah berbagai variant dari gagasan ini. sampai hari ini. Yang ada kita terseret arus lupa diri dan lupa kontek. Lihatlah betapa individu menjangkau semakin jauh dalam bumi yg tak lagi begitu bulat ini. Sementara terobosan baru dalam gagasan system/idiologi pengelolaan masyarakat belum juga lahir. Maka dari itu individu terbebani utk menjaga kesinambungan harmonisasi. Inilah bentuk lain dari penungguan peradaban. Gagasan ttg konsep komunitas baru yg efektif sedikit terlambat dibanding kecepatan perkembangan individu. Tentu saja mulai dari scorates, hatta dan tan malaka serta syahrir tak tau menahu ttg ini. Paling kalau mereka hidup lagi, mereka akan membuat iklan minta maaf di berbagai media masa ttg apa2 yg telah mereka konsepi dahulu itu.Perkembangan kosep sedang idle. Akar konsepsi yg ada masih berupa akar lama yg tak lagi menjangkau perkembangan hari ini.yang ada hari ini adalah yg tua terus menjadi makin tua sedangkan yg muda menjadi tua lebih cepat. [a friend]

karatau madang di hulu
babuah ba bungo balun

ka rantang awak dahulu
jo kuah dek ota lalu...
---
"spearman" entah kapan pernah masuk dalam sejarah bangsa ini, cerita bambu runcing pun sedikit tergoda oleh si "boy"...
---
imperalisme, satukata dari sebuah efek domino kerakusan... pembelaan atas kedaulatan terlihat dari balik jendela tetangga seperti pemberontakan, sedangkan perampasan dari jendela sebelah seperti menciptakan kejayaan yang baru...

penipuan besar2an atas nama agama terjadi, hingga tuhan pun diakali dengan dalih ketaatan pada putera surya... penipuan tersestafetkan, karena memang tuhan tdiak pernah berjanji menjaganya... perkembangan perundangan, perubahan manifesto berkiblat pada agama... sayang tak semua orang tahu... pidana perdata tak lebih otokrasi vatikan mengatakan bahwa kami adalah raja diraja, hingga inggris menyatakan berpisah... dalam satu cerita arthur penduduk inggris asli adalah liar, bersembunyi dibalik pepohonan mencari mangsa... hingga bangga gog dan magog (ya'juj ma'juj di lain versi) menjadi simbol gedung dewan rakyat..

dilain dunia, sebuah peradaban tercipta ketika sekat polis yang terbatas karena pembagian keseganan, menjadikan demokrasi ditikam oleh demokratos, demokrasi dipecundangi oleh mayoritasnya sendiri... sama seperti yang kini terjadi, kesepakatan berbuat menjadi pangkal tanpa ada yang bisa mencegah kecuali terkucil dalam demokrasi... penyakit demokrasi kata plato adalah kesepakatan... jadilah bisa dilihat ketika demokrasi menghasilkan penyakit dimana2, tak lebih pertanda bahwa demokrasi telah digerogoti oleh orang2 yang salah sebagai pembelanya... bila ini sudah terjadi status quo yang memunculkan otokrasi akan menciptakan satu pola perubahan besar, dimana sistem desentralisasi akan mengamankan negara dari chaos...

tapilah kapan, ketika ufuk senja sudah mulai menyambut malam sedangkan tan malaka berkata hayya alashalah... revolusi dimulai... [jabok]

----
dari bahasa yang tersirat ini muncul sebuah logika dan inspirasi... siapapun itu, thank you very much, i really need this point...

06 June 2007

pemuda

ntah sampe kapan...
just gv them a space...
u never know what they can do...

menunggu awan gelap hilang

menunggu jingga, jika ia besok kan datang... sambil mendengar lagu "badai pasti berlalu" ari lasso, asik juga menyeruput kopi-mix...

kadang orang bingung dimintai pertolongan, siapa gw? dan ada juga orang yang bingung waktu ditolong, siapa gw??

hidup ini gak dua kali, jadi kenapa gw mesti jadi bukan gw?? lebih baik menunggu jingga cepat datang... walau hanya berupa kertas putih tak bertinta... jingga telah ada...

a robot

i life in a scene, to many script have been read, so im just being robot for my mind...

05 June 2007

coz im d shadow

mungkin gw kebanyakan nonton film kali ya... ^_^

melankolik... kata orang... tapi ada juga yg bilang misterius...

tapi apa kata orang, cuma satu yg gw tahu...

jangan dekat2 gw, coz im d shadow... suatu saat bisa aja ngebayangin lu... nah klo dah gitu baik lu ato gw bakal repot...

dun to close to media

no one know when u get blow, when u get crush by it...
--

besok bangun pagi ah...
jalanpagi trus mandi...
mudah2an seger dapat semangat buat ngerjain TA...

sejujurnya gw takut aja cepet2 selese,
takut menghadapi masa depan yg gemilang...

weird...
mental gw lagi diuji, apa baju yang dipasangkan ke gw selama ini masih kebesaran...
tahu lah... im afraid, but time always clok...

Recommended