DAFTAR ISI: tentang saya | being moderat | project5 | galeri | simple view | tanJabok.com

MAN BEHIND ME: muhammad, syekh abbas, afa, tan malaka, m.hatta, m.natsir, dt.ribandang-dt.ketemanggungan, umar bin khatab, ali bin abi thalib, etc...

as MINANG's: it isnt about narsism, every man shouldnt forget who they really are... if they do, they just burried their identity, let this be our opportunities/potentials, not threats... a half man dont know where they stand on...

19 January 2007

Revolusi Ketiga

Agustus 1945, Mei 1998, dan kini tinggal menunggu…

Indonesia memerlukan sebuah Revolusi yang lebih bijak dan arif, Agustus 1945 Revolusi dilakukan dengan cara yang cerdas, memanfaatkan situasi penyerahan kekuasaan dari Jepang ke Sekutu yang ditandai dengan pemboman Hiroshima.

Revolusi kedua, Mei 1998, perubahan otoritarian yang telah menggerogoti setiap lekuk dari sistem pemerintahan, yang bahkan hingga kini, ketergantungan terhadap otoritarian itu masih belum dapat ditanggulangin dengan baik. Artinya system pemerintahan masih memerlukan perbaikan-perbaikan yang mmapu mengsusung demokratisasi dalam bahasa yang universal.

Banyak pihak menyebutnya Reformasi, akan tetapi dalam hemat saya, momen Mei 1998 menjadi bukti bahwa Revolusi terus bergulir mengusung perubahan yang lebih baik, dan melalui cara yang berbeda.

Revolusi ketiga, momen perubahan yang akan mengalami penyesuaian-penyesuaian panjang bentuk Kedaulatan Rakyat harus dilakukan dengan cara yang lebih cerdas, dan sistematis, perlu diingat Revolusi bukan berarti pemberontakan, kudeta atupun segala macam anarkisme yang ada. Pemerintah bisa saja mengusung sebuah Revolusi menurut hemat saya, Revolusi adalah sebuah perubahan, yang dilakukan dengan percepatan yang tinggi.

Revolusi Ketiga harus dilakukan, ketika berbagai tingkai inflasi sudah menggerogoti akibat ketergantungan pada Sistem Kapital, perubahan yang mampu menyelimuti ghirah semua pihak untuk berubah, menjadikan masyarakat mampu menggerakkan peradaban Indonesia menuju titik kulmulasi yang lebih tinggi dari sebelumnya.

Revolusi Ketiga harus mempunyai target yang jelas, dari pada hanya sekedar pengerahan massa besar-besaran untuk berubah, Revolusi Ketiga minimal harus mencapai target pengekangan etika pemerintahan dalam berkontribusi pada rakyatnya, yang berarti masih berkisar pada nasionalisme, artinya semua pihak harus berupaya eksis dengan cara yang dipilihnya sekarang, dengan masih memegang nilai kebangsaan sebagai salah satu etikanya. Setelah itu berangkatlah pada agenda-agenda yang lainnya.

No comments:

Recommended