DAFTAR ISI: tentang saya | being moderat | project5 | galeri | simple view | tanJabok.com

MAN BEHIND ME: muhammad, syekh abbas, afa, tan malaka, m.hatta, m.natsir, dt.ribandang-dt.ketemanggungan, umar bin khatab, ali bin abi thalib, etc...

as MINANG's: it isnt about narsism, every man shouldnt forget who they really are... if they do, they just burried their identity, let this be our opportunities/potentials, not threats... a half man dont know where they stand on...

03 November 2007

BioFuel & Foodsupply, an Indonesian View

opini terhadap issue energi global -energiindonesia- oktober 2007)

Kritik dunia atas pengembangan biofuel yang dilakukan oleh Indonesia dan negara-negara tropis lainnya melahirkan sebuah pernyataan pedas "fuel or food", hal ini didasarkan argumentasi penggunaan lahan untuk pengembangan biofuel atau untuk penanaman tanaman pangan.

Indonesia boleh bangga disatu sisi, akan tetapi tekanan untuk terus mengeksplorasi hutan dan lahan kritis untuk pengembangan biofuel terus mendapat sorotan tajam dari berbagai negara didunia.

Apakah kelaparan akan menjadi ancaman besar setelah konversi energi ke biofuel terjadi, bagaimana dengan global warming yang ditenggarai oleh penyusutan hutan tropis di daerah khatulistiwa?

Yang menjadi pertimbangan oleh dunia Internasional adalah, potensi energi regional (milik Indonesia dan negara tropis lainnya) dimanfaatkan untuk mensuplai kebutuhan internasional. Untuk apa?

Indonesia tidak perlu khawatir selama pertimbangan energi diprioritaskan untuk kebutuhan nasional, maka selama itu Indonesia tidak perlu melakukan eksploitasi besar-besaran, cukup memanfaatkan lahan kritis.

Akan tetapi fakta yang dilapangan sudah terjadi, beberapa perusahaan swasta, baik skala nasional, regional maupun internasional sudah mulai merambah area ini. Sehingga bisa dikatakan eksploitasi besar-besaran akan dilakukan oleh pihak swasta untuk pengembangan biofuel.

Pemerintah sebagai pemegang regulasi pengembangan energi alternatif harus secepatnya bertindak, pengembangan energi biofuel erat kaitannya dengan lahan yang tersedia, sedangkan negara tropis seperti Indonesia akan terus dihantui oleh bencana alam dikarenakan pengeksploitasian hutan.

Jangan beri mereka lahan, jangan beri mereka energi.

Inilah bargaining position Indonesia di masa yang akan datang, tidak memberi investor internasional lahan untuk pengembangan biofuel sama saja tidak memberi mereka energi. Artinya sama saja mengamankan sumberdaya energi di Indonesia.

Sudah menjadi rahasia umum, strategi pengembangan SDA di Indonesia mendapatkan kritikan tajam oleh masyarakat, bagaimana mungkin bahan bakar minyak yang pada umumnya bisa dimanfaatkan oleh masyarakat harus diimpor terlebih dahulu.

Inilah yang saya kemukakan sebelumnya tentang secara de facto dan de yure kepemilikan minyak di Indonesia.

Jangan sampai tertipu dua kali.

Katakan cukup untuk saat ini, yang lalu biarkanlah berlalu, tambang tembaga di jayawijaya, minyak bumi, dan lain sebagainya. Tapi untuk kedepan, biarkan putera puteri Indonesia yang mengembangkan potensi energi nasional untuk dimanfaatkan oleh bangsa Indonesia.

1 comment:

Anonymous said...

The authoritative message :), is tempting...

Recommended