Peradaban (civilization) adalah hal yang berbeda dengan Negara (nationstate), begitu juga sebaliknya.
Ketidakserupaan ini dikarenakan perbedaan pijakan awal (obyek) dan tujuan akhirnya.
Peradaban dibangun dengan dasar kesejahteraan (welfare) sedangkan negara dibangun berdasarkan dasar optimalisasi fungsi kelembagaan.
Karena perbedaan ini pula, dalam proses pengembangannya pastilah terdapat tujuan-tujuan yang dirasa tidak optimal bagi pengembangan kesejahteraan akan tetapi berlaku optimal bagi fungsionalisasi kelembagaan.
Sebagai contoh, DI Yogyakarta, dikarenakan mayoritas areal di Yogyakarta didominasi oleh keraton, maka internalisasi nilai-nilai dan budaya dikembangkan berdasarkan nationstate, penentuan kesejahteraan diberlakukan setelah fungsi-fungsi telah optimal. Dan ini berjalan dengan baik.
Minangkabau, areal adalah hak milik ulayat (adat) karena internalisasi nilai-nilai nationstate pastinya tidak akan berjalan optimal, sehingga salah satunya harus dikorbankan.
Apakah civilization based atau nationstate based yang akan kita pilih untuk mengembangkan Indonesia sebenarnya tidak masalah, tinjauan yang sama diberikan oleh salah satu founding father tan malaka, tidaklah masalah harus monarki, presidential, parlementer, federasi, akan tetapi yang perlu dilihat adalah apakah bentuk-bentuk itu sesuai dengan karakteristik bangsa ini, sesuai dengan karakter areanya, karakter manusianya, dan lain sebagainya.
referensi: Demokrasi Kita (hatta), Politik (Aristotle), 100% Merdeka (Tan Malaka), dsb
DAFTAR ISI: tentang saya | being moderat | project5 | galeri | simple view | tanJabok.com
MAN BEHIND ME: muhammad, syekh abbas, afa, tan malaka, m.hatta, m.natsir, dt.ribandang-dt.ketemanggungan, umar bin khatab, ali bin abi thalib, etc...
as MINANG's: it isnt about narsism, every man shouldnt forget who they really are... if they do, they just burried their identity, let this be our opportunities/potentials, not threats... a half man dont know where they stand on...
my PROFILEs-SOCIETYs: insancendekia ∙ friendster ∙ goodreads ∙ multiply ∙ andoide ∙ facebook ∙ flickr my WEBs-BLOGs : andodinejad ∙ tanjabok ∙ intuition AFFILIATES : insancendekia ∙ iaic learning center ∙ forum iaic ∙ indonesia renewable energy blog ∙ iaic blog ∙ 5000buku ∙ darul funun el-abbasiyah ∙ project five ∙ jiwandaru ∙ legasi
[friends, partners and links] A: adi ∙ agnilia ∙ ahmadinejad ∙ andesmal ∙ averroes B: bundo nismah C: chelsea-fc ∙ chendra D: denny E: evan F: fakhrum G: gadjah-mada-univ ∙ go-ranahminang ∙ ghulam imaduddin ∙ goenawan mohamad H: hendra mahesa K: kamar maut ∙ kompas I: indra j.piliang L: lathifah arif ∙ lyle M: maisya farhati ∙ man insancendekia ∙ man-utd ∙ matahari gading P: pdri R: rahasia meede ∙ rantaunet ∙ rantaunet foto ∙ rezha rochadi ∙ rhea ∙ republika ∙ rosa S: salman azis ∙ sheffield-fc ∙ syarif ∙ suheimi U: ubgb W: west-sumatera ∙ wiwiet Y: yudi ∙ yusril ihza mahendra ∙ yuti ariani Z: zainal muttaqin ∙ zhmee altratimuri
01 November 2007
civilization & nationstate
Diposting oleh abie... di 12:34 PM
Label: logika negara
Recommended
-
Etika Terpuji Jepang - LUAR BIASANYA PENDIDIKAN KARAKTER JEPANG Disalin dari Facebook : Ini adalah tulisan dari Prof. Pitoyo Peter Hartono yang sangat menginspirasi Kesebelasan J...54 minutes ago
-
Style - One of the things that makes a relation last is compatibility in style. Style has nothing to do with good or bad, but rather on things that make you comfor...6 years ago
-
-
-
-
-
-
No comments:
Post a Comment